Sutradara "Rectoverso" sempat ragu ke Surabaya

id Marcella Zalianty, Happy Salma

Sutradara "Rectoverso" sempat ragu ke Surabaya

Marcella Zalianty (FOTO ANTARA)

Surabaya (Antara Sumsel) - Sutradara dan produser film "Rectoverso" Marcella Zalianty dan Happy Salma sempat ragu datang ke Surabaya untuk mengenalkan karya mereka kepada masyarakat perfilman di Kota Pahlawan.

"Ketika tahu harus promosi ke Surabaya, kami sampai berpikir ulang akan dilaksanakan atau tidak," ujar salah satu sutradara "Rectoverso", Happy Salma dalam "Meet and Greet" di Tunjungan Plaza Surabaya, Selasa.

Penyebabnya, kata dia, pihaknya menilai masyarakat perfilman di Surabaya kurang antusias untuk menonton film lokal dibanding film asing.

"Itu sesuai pengalaman dari sejumlah seniman dan artis, ketika berusaha mengenalkan karya mereka di Surabaya. Kalau di Bandung dan Yogyakarta, justru ada animo yang tinggi terhadap karya anak negeri sendiri. Sejumlah film karya anak bangsa banyak diminati di dua kota itu," ucapnya.

Ia menjelaskan, film terbarunya itu diproduksi dengan konsep omnibus atau menggabungkan beberapa cerita pendek hingga menjadi sebuah karya.

"Karya kami ini meliputi lima film pendek di antaranya Curhat Buat Sahabat dan Hanya Firasat. Kami sengaja menyajikan ruang musik dan ruang baca tersendiri untuk menampakkan adanya metamoforsis," ujarnya.

Ia berharap kehadiran filmnya yang dikerjakan bersama sejumlah rekannya, yakni Olga Lidya, Cathy Sharon, dan Rachel Maryam dapat memberi nuansa berbeda terhadap perkembangan dunia perfilman nasional.

"Karya yang mengumpulkan beberapa energi ini adalah bentuk kecintaan kami terhadap Indonesia. Kami memang ingin mengedukasi masyarakat agar lebih menggemari film lokal yang berkualitas," katanya.

Sementara Ketua Bidang V BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim Ahmad Adisuryo menjelaskan pihaknya sangat mendukung upaya sineas muda berbakat dalam mengedukasi masyarakat perfilman nasional dengan karya mereka yang berkualitas.

"Kami sengaja memilih 'Recto Verso' untuk dikenalkan kepada penggemar film Surabaya, karena karya ini menarik, meskipun konsepnya agak 'berat' bagi masyarakat awam," katanya.

Ia juga berharap film tersebut mampu meningkatkan semangat dan potensi pengusaha muda di Jatim supaya karyanya di bidang industri kreatif makin dikenal masyarakat lokal maupun internasional.
(DYT)