Populasi hewan trenggiling semakin terancam

id trenggiling, hewan langka trenggiling

Populasi hewan trenggiling semakin terancam

Trenggiling (FOTO ANTARA)

Palembang (Antara Sumsel) - Populasi berkembang biak hewan jenis trenggiling atau manis javanica di Sumatera Selatan semakin terancam, karena maraknya perburuan satwa dilindungi itu imbas permintaan pasar yang terus meningkat.

Koordinator Patroli dan Pengamanan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan, Zaenal B Irwanda, di Palembang, Senin mengatakan populasi satwa pemakan semut itu semakin berkurang akibat perburuan yang terus menerus dilakukan manusia.

"Tingginya aktivitas perburuan tersebut imbas dari permintaan pasar terhadap hewan yang dilindungi itu semakin meningkat," katanya.

Menurut dia, habitat trenggiling biasanya di kawasan pegunungan dan dataran rendah.

Khusus di Sumatera Selatan, kawasan Musirawas dan sejumlah daerah yang berdekatan paling banyak ditemukan populasi satwa yang dilindungi itu.

Ia mengatakan, hampir setiap tahun pihaknya bekerja sama dengan kepolisian melepas liarkan trenggilang hasil tangkapan.

Pekan lalu, sebanyak enam ekor manis javanica dilepas liarkan ke Suakamargasatwa Padang Sugihan Kabupaten Banyuasin.

Dia menjelaskan, sebelumnya pihaknya juga telah melepaskan sekitar 200 ekor trenggiling hasil tangkapan di kawasan Musirawas bekerja sama dengan kepolisian setempat.

Upaya untuk mengembalikan satwa langka ke habitatnya menjadi solusi pihaknya setiap kali mendapat laporan temuan penangkapan kasus hewan dilindungi. Karena sesungguhnya kembali ke habitat menjadi satu-satunya cara yang akan membuat hewan itu hidup normal dan berkembang biak.

Zaenal menambahkan, dengan dikembalikan ke habitat pihaknya berharap satwa itu tidak lagi diganggu apalagi diburu, karena sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, trenggiling termasuk satu diantara sebanyak 294 binatang yang dilindungi.(NE)