Petani jamur tiram kesulitan modal

id jamur tiram, petani jamur tiram palembang kurang modal

Petani jamur tiram kesulitan modal

Seorang petani jamur tiram (pleurotus florida) merawat tamanan yang dikembangkan tetapi kekurangan modal sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan pasar di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (8/5). (Foto antarasumsel.com/Nila Fua'di)

Palembang  (ANTARA Sumsel) - Petani jamur tiram (pleurotus florida) di Palembang mengalami kesulitan modal sehingga belum mampu memenuhi permintaan pasar padahal kebutuhan warga setempat terhadap komoditas tersebut mencapai 300 kilogram per hari.

Salah seorang petani jamur tiram, Jonheri di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, mengatakan terbatasnya modal usaha membuat mereka sulit mencukupi kebutuhan jamur tiram itu karena paling banyak petani se Kota
Palembang hanya mampu menghasilkan 150 kilogram jamur per hari.

Dia menjelaskan, lebih dari 100 orang warga di daerah itu telah membudidayakan jamur tiram yang berwarna putih bersih itu tetapi ternyata produksi masih terbatas karena memang modal sangat minim.

Kekurangan modal itu sampai kini belum dapat diatasi sehingga mereka hanya mampu memproduksi jamur sesuai dengan kemampuan bukan mencukupi kebutuhan pasar.

Menurut dia, membudidayakan jamur tiram tidak terlalu sulit karena tak memerlukan perawatan yang berlebihan cukup dijaga kelembaban media berupa campuran serbuk bekas gergaji kayu yang dicampur bibit jamur akan tumbuh dengan sendirinya.

Proses berkembangbiaknya jamur tersebut sebulan pertama masa dimana bibit jamur bercampur serbuk kayu menyatu sampai siap tumbuh menjadi jamur dan mulai panen setelah dua minggu kemudian.

Ia mengatakan, tahap awal membutuhkan sedikitnya 1.000 baglog atau serbuk kayu campur bibit jamur tiram yang telah siap dikembangbiakan tersebut.

Saat baglog telah berusia sekitar 1,5 bulan itulah masa panen perdana jamur tiram berwarna putih bersih itu, sebuah baglog produktifnya digunakan selama empat bulan atau sekitar sampai lima kali panen.

Jon menambahkan, kini mereka dalam tahap merintis membangun koperasi petani jamur tiram agar dengan adanya organisasi ini akan lebih mudah meningkatkan usaha tersebut termasuk mendapat bantuan modal.

Potensi pasar jamur tiram yang sangat bagus tersebut tentunya akan mereka manfaatkan secara optimal sehingga usaha itu bisa berkembang dan menjadi mata pencaharian utama bukan lagi sampingan.(Nila)