Palembang, (ANTARA News) - Angkutan batubara yang beroperasi di wilayah Sumatera Selatan menyebabkan jalan lintas Sumatera di provinsi tersebut rusak parah, sehingga Gubernur Sumsel H Alex Noerdin membuat kebijakan pada awal 2012 tidak lagi mengizinkan angkutan batubara
melintasi jalan umum tersebut.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Sumsel, Robert Heri di Palembang, Rabu mengatakan, penggunaan jalur khusus untuk angkutan batubara segera dimulai karena jika tetap menggunakan jalur umum bisa mengakibatkan kerusakan jalan akibat beban yang melebihi kapasitas dan mengakibatkan kemacetan.
Dengan adanya jalur khusus yang menghubungkan tambang-tambang di Kabupaten Lahat dan Muara Enim dengan pelabuhan muat batubara di Muara Lematang yang berkapasitas lima juta ton pertahun, angkutan batubara tidak lagi melalui lintas Sumatera dari lokasi tambang ke Palembang, ujar dia. (ANT-U005)
Berita Terkait
KAI Tanjungkarang imbau warga hati-hati melintas di perlintasan KA
Senin, 22 April 2024 16:33 Wib
Mesir, PBB: Israel harus akhiri pelanggaran terhadap warga sipil Gaza
Senin, 22 April 2024 15:32 Wib
Truk pengangkut gabah tergulung dan macetkan jalur Jember-Banyuwangi
Senin, 22 April 2024 10:24 Wib
Alat berat dikerahkan untuk bersihkan jalur Trenggalek-Bendungan
Minggu, 21 April 2024 10:09 Wib
Disdik Sumsel tetapkan 50 persen PPDB jalur zonasi
Senin, 15 April 2024 17:55 Wib
Intel Polres OKU Timur disebar di jalur arus balik
Senin, 15 April 2024 17:30 Wib
Kapolres OKU sebut arus balik aman dan lancar
Senin, 15 April 2024 17:05 Wib
Antisipasi macet arus balik, polisi kawal tanjakan jalur Palembang-Betung
Minggu, 14 April 2024 16:32 Wib