Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan memanfaatkan potensi perikanan budi daya untuk meningkatkan produksi ikan dan posisi sebagai penghasil ikan terbesar pertama di Sumatera Selatan.

"Potensi perikanan budi daya di kabupaten ini tersedia cukup besar mencapai ribuan hektare, namun belum dimanfaatkan secara optimal," kata Bupati Banyuasin Askolani, di Pangkalan Balai, Banyuasin, Senin.

Dia menjelaskan, sebagai contoh potensi area perikanan budi daya di Desa Sungai Rengit saja saat ini mencapai 400 hektare, potensi itu baru dimanfaatkan sekitar 200 ha.

Potensi yang dimiliki Desa Sungai Rengit itu, hingga saat ini bisa menghasilkan ikan patin rata-rata 40 ton per hari.

"Melihat fakta tersebut, kami berupaya menyiapkan berbagai program pembinaan yang dapat memotivasi masyarakat mengoptimalkan pemanfaatan potensi perikanan budi daya itu," ujarnya.

Menurut dia, program optimalisasi pemanfaatan potensi perikanan budi daya perikanan di kabupaten ini diharapkan dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.

Dengan program budi daya yang bisa dilaksanakan dengan baik selama ini, diharapkan dapat mendukung status Sumatera Selatan sebagai provinsi penyumbang produksi ikan patin tingkat nasional oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, jelas Bupati Banyuasin.


Pewarta : Yudi Abdullah
Editor : Dolly Rosana
Copyright © ANTARA 2025