Palembang (ANTARA) - Perum Bulog Sumatera Selatan Bangka-Belitung (Sumsel Babel) menaikkan target penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) pada 2025 menjadi 51.281 ton yang sebelumnya hanya 44.000 ton.
Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel dan Babel Rasiwan di Palembang, Kamis, mengatakan untuk distribusi SPHP yang semula ditargetkan 44.000 ton hingga akhir 2025, namun kini naik menjadi 51.281 ton.
“Sejalan dengan peningkatan target nasional dari 1,3 juta ton menjadi 1,5 juta ton, untuk Sumsel dan Babel jumlahnya ditetapkan 51.281 ton hingga Desember 2025," katanya.
Dengan peningkatan target tersebut, pihaknya terus melakukan sejumlah upaya termasuk dengan memperbanyak jaringan potensial yang akan menyalurkan beras SPHP ke masyarakat. Seperti salah satunya jaringan pasar tradisional yang sampai saat ini telah mencapai 120 titik.
“Karena di situ tempat masyarakat bertransaksi, jadi kita masih terus memperbanyak agar beras ini bisa diakses masyarakat yang tepat dan membutuhkan beras dengan harga terjangkau,” katanya.
Kemudian, jaringan potensial lain yang menjadi sasaran Bulog yaitu Rumah Pangan Kita (RPK) yang jumlahnya sebanyak 1.200, serta Koperasi Merah Putih yang saat ini masih dalam proses untuk penambahan.
Lalu, upaya untuk mencapai target penyaluran juga dilakukan dengan memperbanyak kegiatan Gerakan Pasar Murah (GPM) dengan berbagai pemangku kepentingan dan pemerintah daerah.
“Kami tidak ada membatasi kegiatan untuk penyaluran, dan total saat ini kami sudah ada 306 jaringan penyaluran SPHP,” ujar dia.
Selain itu, Bulog mencatat hingga saat ini penyaluran SPHP di Sumsel dan Babel mencapai 15.632 atau sekitar 30,38 persen.
Bulog, menurut Rasiwan, juga telah menyiagakan petugas di masing-masing pasar untuk membantu para penyalur yang memiliki kendala dalam mengoperasikan aplikasi pemesanan.
“Tadinya aplikasi ini menjadi tantangan, tapi sekarang sudah diantisipasi dengan adanya petugas itu,” kata Rasiwan.