Baturaja (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre IV Tanjungkarang menyosialisasikan merdeka di perlintasan sebidang kepada masyarakat dalam rangka HUT ke-79 Republik Indonesia tahun 2024.
Manager Humas KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari dalam keterangan tertulisnya di Baturaja, Kabupaten OKU, Sabtu mengatakan bahwa sosialisasi ini dilakukan serentak di 13 titik di seluruh daerah operasi Divisi Regional Jawa dan Sumatera.
Ia mengatakan, tujuan dari sosialisasi tersebut untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya mengutamakan perjalanan kereta api dan keselamatan di perlintasan sebidang.
“Pada HUT ke-79 RI ini, KAI mengangkat tema “Merdeka, Selamatkan Perlintasan” yang dimaksudkan agar seluruh perlintasan aman dan tidak pernah lagi terjadi kecelakaan," katanya.
Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan bersama dengan Polresta Bandar Lampung, Jasa Raharja Cabang Lampung, Dishub Kota dan Provinsi Bandar Lampung, serta komunitas pecinta kereta api BARADIPAT.
Zaki menambahkan, sejauh ini terdapat sebanyak 228 titik perlintasan sebidang di wilayah Divre IV Tanjungkarang meliputi 211 titik perlintasan sebidang dan 17 titik perlintasan tidak sebidang.
Untuk perlintasan sebidang sebanyak 31 titik tidak dijaga, 41 titik dijaga, baik dijaga PT KAI, dijaga Pemda dan dijaga swadaya masyarakat di mana sebanyak 139 titik merupakan perlintasan liar.
Sementara, untuk perlintasan tidak sebidang PT KAI Divre IV Tanjungkarang mencatat sebanyak 8 titik fly over dan 9 titik underpass.
“KAI selama ini terus berusaha melakukan penutupan perlintasan untuk mendukung keselamatan perjalanan kereta api. Total selama periode Januari-Agustus 2024, PT KAI Divre IV Tanjungkarang telah menutup sebanyak 10 titik perlintasan liar di wilayah kerjanya,” ungkap Zaki.
Zaki menyayangkan, masih adanya pengguna jalan yang tidak disiplin saat melintas di perlintasan sebidang.
Pada tahun 2023 tercatat total 27 kasus kecelakaan di perlintasan sebidang dimana pada periode Januari-Agustus di tahun itu terjadi 17 kasus.
Sementara, di tahun yang sama juga terjadi sebanyak 17 kasus kecelakaan di jalur yang menyebabkan korban dengan kondisi luka ringan, berat bahkan meninggal.
Kemudian tahun 2024 di periode Januari-Agustus sudah ada 20 kasus kecelakaan di perlintasan sebidang yang menyebabkan 24 orang korban dengan rincian lima luka ringan, 15 luka berat, dan empat korban meninggal dunia.
"Khusus untuk wilayah Bandar Lampung-Natar, tercatat ada tujuh kasus kecelakaan di perlintasan sebidang yang menyebabkan sembilan orang korban dengan rincian empat luka ringan, tiga luka berat, dan dua meninggal dunia," ujarnya.
Manager Humas KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari dalam keterangan tertulisnya di Baturaja, Kabupaten OKU, Sabtu mengatakan bahwa sosialisasi ini dilakukan serentak di 13 titik di seluruh daerah operasi Divisi Regional Jawa dan Sumatera.
Ia mengatakan, tujuan dari sosialisasi tersebut untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya mengutamakan perjalanan kereta api dan keselamatan di perlintasan sebidang.
“Pada HUT ke-79 RI ini, KAI mengangkat tema “Merdeka, Selamatkan Perlintasan” yang dimaksudkan agar seluruh perlintasan aman dan tidak pernah lagi terjadi kecelakaan," katanya.
Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan bersama dengan Polresta Bandar Lampung, Jasa Raharja Cabang Lampung, Dishub Kota dan Provinsi Bandar Lampung, serta komunitas pecinta kereta api BARADIPAT.
Zaki menambahkan, sejauh ini terdapat sebanyak 228 titik perlintasan sebidang di wilayah Divre IV Tanjungkarang meliputi 211 titik perlintasan sebidang dan 17 titik perlintasan tidak sebidang.
Untuk perlintasan sebidang sebanyak 31 titik tidak dijaga, 41 titik dijaga, baik dijaga PT KAI, dijaga Pemda dan dijaga swadaya masyarakat di mana sebanyak 139 titik merupakan perlintasan liar.
Sementara, untuk perlintasan tidak sebidang PT KAI Divre IV Tanjungkarang mencatat sebanyak 8 titik fly over dan 9 titik underpass.
“KAI selama ini terus berusaha melakukan penutupan perlintasan untuk mendukung keselamatan perjalanan kereta api. Total selama periode Januari-Agustus 2024, PT KAI Divre IV Tanjungkarang telah menutup sebanyak 10 titik perlintasan liar di wilayah kerjanya,” ungkap Zaki.
Zaki menyayangkan, masih adanya pengguna jalan yang tidak disiplin saat melintas di perlintasan sebidang.
Pada tahun 2023 tercatat total 27 kasus kecelakaan di perlintasan sebidang dimana pada periode Januari-Agustus di tahun itu terjadi 17 kasus.
Sementara, di tahun yang sama juga terjadi sebanyak 17 kasus kecelakaan di jalur yang menyebabkan korban dengan kondisi luka ringan, berat bahkan meninggal.
Kemudian tahun 2024 di periode Januari-Agustus sudah ada 20 kasus kecelakaan di perlintasan sebidang yang menyebabkan 24 orang korban dengan rincian lima luka ringan, 15 luka berat, dan empat korban meninggal dunia.
"Khusus untuk wilayah Bandar Lampung-Natar, tercatat ada tujuh kasus kecelakaan di perlintasan sebidang yang menyebabkan sembilan orang korban dengan rincian empat luka ringan, tiga luka berat, dan dua meninggal dunia," ujarnya.