Purwakarta (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyebutkan keramba jaring apung menyumbang produksi ikan air tawar terbesar di daerah tersebut.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Purwakarta, Siti Ida Hamidah di Purwakarta, Sabtu mengatakan bahwa saat ini kapasitas produksi ikan air tawar di wilayah Purwakarta mencapai 108.475 ribu ton per tahun.
Ia menyampaikan produksi ikan air tawar itu dihasilkan melalui budidaya ikan air tawar di keramba jaring apung Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata.
Selain itu juga dihasilkan dari budidaya kolam air deras dan kolam air tenang yang tersebar di 17 kecamatan di seluruh wilayah Purwakarta.
Ida menyebutkan, dari total produksi 108.475 ribu ton ikan air tawar, produksi terbesarnya dihasilkan dari ikan air tawar keramba jaring apung Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata, yang mencapai 106.155 ribu ton.
Kemudian produksi dari kolam air tenang sebanyak 1.887,50 ton, dan kolam air deras yang mencapai 432,87 ton. Budidaya kolam air tenang dan kolam air deras ini dikelola oleh 123 kelompok petani ikan air tawar.
"Produksi perikanan di KJA (keramba jaring apung) Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata masih menjadi paling besar," katanya.
Untuk jenis ikan yang dihasilkan meliputi ikan nila, ikan mas, ikan bawal, dan ikan patin. Sementara melalui kolam air tenang dan kolam air deras, jenis ikan yang banyak dibudidayakan adalah jenis ikan Gurame," kata Ida.
Menurut dia, selain mampu menggerakkan perekonomian daerah, pengembangan produksi ikan air tawar juga bisa menjadi salah satu penopang sumber pangan nasional yang muaranya adalah meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Ikan juga merupakan salah satu sumber protein dan gizi yang cukup baik bagi pertumbuhan fisik dan peningkatan kecerdasan masyarakat. (KR-MAK)
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Purwakarta, Siti Ida Hamidah di Purwakarta, Sabtu mengatakan bahwa saat ini kapasitas produksi ikan air tawar di wilayah Purwakarta mencapai 108.475 ribu ton per tahun.
Ia menyampaikan produksi ikan air tawar itu dihasilkan melalui budidaya ikan air tawar di keramba jaring apung Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata.
Selain itu juga dihasilkan dari budidaya kolam air deras dan kolam air tenang yang tersebar di 17 kecamatan di seluruh wilayah Purwakarta.
Ida menyebutkan, dari total produksi 108.475 ribu ton ikan air tawar, produksi terbesarnya dihasilkan dari ikan air tawar keramba jaring apung Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata, yang mencapai 106.155 ribu ton.
Kemudian produksi dari kolam air tenang sebanyak 1.887,50 ton, dan kolam air deras yang mencapai 432,87 ton. Budidaya kolam air tenang dan kolam air deras ini dikelola oleh 123 kelompok petani ikan air tawar.
"Produksi perikanan di KJA (keramba jaring apung) Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata masih menjadi paling besar," katanya.
Untuk jenis ikan yang dihasilkan meliputi ikan nila, ikan mas, ikan bawal, dan ikan patin. Sementara melalui kolam air tenang dan kolam air deras, jenis ikan yang banyak dibudidayakan adalah jenis ikan Gurame," kata Ida.
Menurut dia, selain mampu menggerakkan perekonomian daerah, pengembangan produksi ikan air tawar juga bisa menjadi salah satu penopang sumber pangan nasional yang muaranya adalah meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Ikan juga merupakan salah satu sumber protein dan gizi yang cukup baik bagi pertumbuhan fisik dan peningkatan kecerdasan masyarakat. (KR-MAK)