Baturaja (ANTARA) - Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Gunalfi menyebutkan bahwa banjir yang melanda wilayah setempat beberapa hari lalu disebabkan karena faktor cuaca ekstrem.
"Faktor cuaca ekstrem di mana hujan lebat berlangsung dalam waktu lama menyebabkan bencana banjir hingga merendam ratusan rumah warga di OKU," kata Gunalfi di Baturaja, Minggu.
Dia mengatakan, pascabanjir pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak BMKG Provinsi Sumatera Selatan mengenai analisa cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir akibat luapan Sungai Ogan yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten OKU pada Jumat (16/2).
Berdasarkan analisa BMKG diketahui bahwa cuaca ekstrim disebabkan adanya pola shear line atau belokan angin dan konvergensi di wilayah Sumsel bagian Selatan dan Barat yang menyebabkan penumpukan masa udara dan membentuk awan-awan konvektif/hujan di wilayah-wilayah tersebut, termasuk Kabupaten OKU.
"Kelembapan udara lapisan 850-500 mb di wilayah Sumatera Selatan cukup tinggi berkisar antara 80-90 persen," katanya.
Menurut dia, kondisi cuaca tersebut diprediksi masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan sehingga harus diwaspadai bersama menghadapi potensi bencana alam di Kabupaten OKU.
Sebagai upaya pencegahan, Pemkab OKU telah menetapkan status siaga bencana alam agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin.
Dalam penetapan status tersebut pihaknya mengaktifkan kembali posko penanggulangan bencana alam di setiap kecamatan di wilayah itu.
Setiap posko disiagakan personel dibantu relawan guna menanggulangi bencana alam agar tidak sampai menimbulkan kerugian materi dan korban jiwa.
"Termasuk semua peralatan penanggulangan bencana juga sudah kami siapkan di posko-posko tersebut," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD sebut banjir di OKU akibat cuaca ekstrem
"Faktor cuaca ekstrem di mana hujan lebat berlangsung dalam waktu lama menyebabkan bencana banjir hingga merendam ratusan rumah warga di OKU," kata Gunalfi di Baturaja, Minggu.
Dia mengatakan, pascabanjir pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak BMKG Provinsi Sumatera Selatan mengenai analisa cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir akibat luapan Sungai Ogan yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten OKU pada Jumat (16/2).
Berdasarkan analisa BMKG diketahui bahwa cuaca ekstrim disebabkan adanya pola shear line atau belokan angin dan konvergensi di wilayah Sumsel bagian Selatan dan Barat yang menyebabkan penumpukan masa udara dan membentuk awan-awan konvektif/hujan di wilayah-wilayah tersebut, termasuk Kabupaten OKU.
"Kelembapan udara lapisan 850-500 mb di wilayah Sumatera Selatan cukup tinggi berkisar antara 80-90 persen," katanya.
Menurut dia, kondisi cuaca tersebut diprediksi masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan sehingga harus diwaspadai bersama menghadapi potensi bencana alam di Kabupaten OKU.
Sebagai upaya pencegahan, Pemkab OKU telah menetapkan status siaga bencana alam agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin.
Dalam penetapan status tersebut pihaknya mengaktifkan kembali posko penanggulangan bencana alam di setiap kecamatan di wilayah itu.
Setiap posko disiagakan personel dibantu relawan guna menanggulangi bencana alam agar tidak sampai menimbulkan kerugian materi dan korban jiwa.
"Termasuk semua peralatan penanggulangan bencana juga sudah kami siapkan di posko-posko tersebut," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD sebut banjir di OKU akibat cuaca ekstrem