Baturaja (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Selatan (Sumsel) menggelar deklarasi pemilu 2024 aman dan damai tanpa adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Deklarasi pemilu damai tersebut dilakukan dalam kegiatan Tabligh Akbar dan Doa Bersama untuk Pemilu Damai 2024 yang digelar Polda Sumsel di salah satu hotel di Baturaja, ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel, Jumat.

Kasubdit III Dirintelkam Polda Sumsel AKBP Sukarminto mengatakan kegiatan tersebut diikuti perwakilan masyarakat dari lima kabupaten/kota di Sumsel meliputi OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Muaraenim dan Kota Prabumulih.

"Deklarasi ini melibatkan berbagai elemen mulai dari pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan pemuda dari lima kabupaten/kota tersebut," katanya.

Dalam kegiatan tersebut, kata dia, pihaknya mengajak stakeholder terkait dan seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga situasi yang aman, kondusif dan damai selama pemilu 2024.

"Karena untuk mewujudkan pemilu damai, peran serta masyarakat sangat diperlukan agar tidak ada gejolak konflik selama proses pemilu nanti," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten OKU Darmawan Irianto menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang diselenggarakan oleh Dirintelkam Polda Sumsel tersebut.


Menurut dia, langkah tersebut sebagai upaya untuk menyatukan visi dan misi di tengah perbedaan warna politik, namun memiliki tujuan yang sama yaitu untuk kesejahteraan masyarakat.

Sekda pun menekankan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU agar tetap menjaga netralitas dengan tidak terlibat politik praktis pada pemilu 2024 supaya tidak mendapat sanksi tegas hingga pemecatan sebagai abdi negara.

"Alhamdulillah beberapa hari lalu kami juga sudah mendeklarasikan netralitas Pemilu 2024 bagi seluruh ASN jajaran Pemkab OKU," ujarnya.

Sementara itu, Ustad Amak Syahab dalam ceramah Tabliqh Akbar itu menyampaikan bahwa kemerdekaan adalah warisan dari para pejuang yang rela mempertaruhkan harta, tenaga, bahkan nyawa.

Untuk itu, kata dia, masyarakat di Indonesia wajib mempertahankan warisan tersebut dengan menjaga kerukunan, kedamaian dan kesejukan serta tidak terpecah belah, meskipun terdapat perbedaan pilihan dalam pemilu.

"Jangan sampai saling fitnah dan caci maki. Mari kita ikuti jejak Nabi Muhammad SAW dengan menjaga kasih sayang untuk seluruh mahkluk hidup di muka bumi," ujar dia.


Pewarta : Edo Purmana
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024