OKU Timur, Sumsel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan, meluncurkan penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) yang diberi nama BioEnos untuk tanaman.
Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah di Martapura, Jumat, mengatakan POC BioEnos merupakan inovasi yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pertanian setempat dengan memberdayakan masyarakat di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Martapura.
Pembuatan pupuk BioEnos tersebut berasal dari limbah atau sampah rumah tangga di TPA yang dibuat dengan cara memisahkan sampah organik dan non organik.
Setelah terpisah, kata dia, sampah rumah tangga tersebut diurai dengan menambah berbagai bahan bakteri lainnya kemudian diolah dengan alat komposer dan biopori untuk dijadikan pupuk organik cair.
"Saat ini sudah ada 20 ribu liter pupuk organik cair yang telah diproduksi untuk didistribusikan kepada masyarakat secara gratis dalam peluncuran tersebut," katanya.
Dia menjelaskan, produksi POC BioEnos ini dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertanian OKU Timur untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk yang biasanya terjadi saat musim tanam.
"Pupuk ini dibagikan secara gratis agar para petani di OKU Timur mendapat kemudahan mendapatkan pupuk untuk tanaman," kata Bupati.
Bupati pun mengajak para petani untuk memperbanyak wawasan terkait pertanian karena dengan banyak membaca atau literasi akan semakin bertambah pengetahuan sehingga mampu mempersiapkan diri terhadap risiko-risiko di lahan pertanian.
Sementara Kepala Dinas Pertanian OKU Timur Junadi menambahkan bahwa dalam peluncuran tersebut juga dilakukan pemberian alat pertanian untuk membantu petani bercocok tanam.
"Bantuan yang diberikan meliputi enam unit motor penyuluh pertanian, buku pertanian dan santunan pensiunan pegawai Dinas Pertanian OKU Timur," ujarnya.
Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah di Martapura, Jumat, mengatakan POC BioEnos merupakan inovasi yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pertanian setempat dengan memberdayakan masyarakat di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Martapura.
Pembuatan pupuk BioEnos tersebut berasal dari limbah atau sampah rumah tangga di TPA yang dibuat dengan cara memisahkan sampah organik dan non organik.
Setelah terpisah, kata dia, sampah rumah tangga tersebut diurai dengan menambah berbagai bahan bakteri lainnya kemudian diolah dengan alat komposer dan biopori untuk dijadikan pupuk organik cair.
"Saat ini sudah ada 20 ribu liter pupuk organik cair yang telah diproduksi untuk didistribusikan kepada masyarakat secara gratis dalam peluncuran tersebut," katanya.
Dia menjelaskan, produksi POC BioEnos ini dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertanian OKU Timur untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk yang biasanya terjadi saat musim tanam.
"Pupuk ini dibagikan secara gratis agar para petani di OKU Timur mendapat kemudahan mendapatkan pupuk untuk tanaman," kata Bupati.
Bupati pun mengajak para petani untuk memperbanyak wawasan terkait pertanian karena dengan banyak membaca atau literasi akan semakin bertambah pengetahuan sehingga mampu mempersiapkan diri terhadap risiko-risiko di lahan pertanian.
Sementara Kepala Dinas Pertanian OKU Timur Junadi menambahkan bahwa dalam peluncuran tersebut juga dilakukan pemberian alat pertanian untuk membantu petani bercocok tanam.
"Bantuan yang diberikan meliputi enam unit motor penyuluh pertanian, buku pertanian dan santunan pensiunan pegawai Dinas Pertanian OKU Timur," ujarnya.