Palembang (ANTARA) - Kantor Wilayah Kememterian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kememkumham) Sumatera Selatan menggelar shalat istisqa atau minta turun hujan di lembaga pemasyarakatan (lapas) yang berada di wilayah rentan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Shalat istisqa baru-baru ini digelar di Lapas Kelas II A Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir yang pada musim kemarau 2023 ini terjadi karhutla cukup luas mencapai ratusan hektare," kata Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya di Palembang, Sabtu.
Menurut dia, masalah karhutla pada musim kemarau tahun ini cukup parah karena kondisi kemarau semakin kering akibat pengaruh fenomena El Nino.
Masalah tersebut perlu mendapat perhatian bersama untuk mengatasinya dengan menyesuaikan kemampuan masing-masing seperti yang dilakukan petugas Lapas Tanjung Raja menggelar shalat istisqa bersama warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan mengajak masyarakat sekitar menghindari kegiatan yang berpotensi memicu terjadinya karhutla.
Karhutla akhir-akhir ini mulai mengakibatkan terjadinya gangguan berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat karena asap yang ditimbulkan dari kebakaran cukup pekat.
Kegiatan positif melakukan aksi pencegahan karhutla dan salat istisqa tersebut sesuai dengan amanat UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang pemasyarakatan yang berisikan salah satu implementasi dari fungsi pemasyarakatan yakni pembinaan bagi WBP.
“Hal ini juga sejalan dengan imbauan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar umat Muslim di seluruh Indonesia melaksanakan shalat istisqa untuk meminta hujan sebagai ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kepada Allah SWT,” ujar Kakanwil lham Djaya.
Sementara Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat) Try Wahyudi berharap dengan diadakannya shalat istisqa, kemarau yang melanda Kabupaten Ogan Ilir serta daerah lain yang mengakibatkan terjadinya karhutla, kekeringan dan kesulitan air bersih bisa segera berakhir.
“Mari bersama-sama terus berdoa agar kemarau yang melanda Kabupaten Ogan Ilir serta daerah lain yang rentan karhutla seperti Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin dapat segera berakhir seiring turun hujan," ujar Try Wahyudi.
Ustadz Abdul Rahman yang bertindak sebagai imam dalam shalat istisqa di Lapas Tanjung Raja menyampaikan beberapa hal dalam khutbahnya salah satunya mengajak petugas lapas dan seluruh WBP untuk selalu bertawakal dan memohon keberkahan kepada Allah SWT agar segera diturunkannya hujan.
Melalui doa ratusan pegawai dan WBP Lapas Tanjung Raja yang mengikuti shalat istisqa atau shalat sunnah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan dapat segera dikabulkan sehingga masalah karhutla, kekeringan lahan pertanian/perkebunan, dan kesulitan air bersih bisa segera berakhir, ujar Ustadz Abdul Rahman.
"Shalat istisqa baru-baru ini digelar di Lapas Kelas II A Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir yang pada musim kemarau 2023 ini terjadi karhutla cukup luas mencapai ratusan hektare," kata Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya di Palembang, Sabtu.
Menurut dia, masalah karhutla pada musim kemarau tahun ini cukup parah karena kondisi kemarau semakin kering akibat pengaruh fenomena El Nino.
Masalah tersebut perlu mendapat perhatian bersama untuk mengatasinya dengan menyesuaikan kemampuan masing-masing seperti yang dilakukan petugas Lapas Tanjung Raja menggelar shalat istisqa bersama warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan mengajak masyarakat sekitar menghindari kegiatan yang berpotensi memicu terjadinya karhutla.
Karhutla akhir-akhir ini mulai mengakibatkan terjadinya gangguan berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat karena asap yang ditimbulkan dari kebakaran cukup pekat.
Kegiatan positif melakukan aksi pencegahan karhutla dan salat istisqa tersebut sesuai dengan amanat UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang pemasyarakatan yang berisikan salah satu implementasi dari fungsi pemasyarakatan yakni pembinaan bagi WBP.
“Hal ini juga sejalan dengan imbauan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar umat Muslim di seluruh Indonesia melaksanakan shalat istisqa untuk meminta hujan sebagai ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kepada Allah SWT,” ujar Kakanwil lham Djaya.
Sementara Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat) Try Wahyudi berharap dengan diadakannya shalat istisqa, kemarau yang melanda Kabupaten Ogan Ilir serta daerah lain yang mengakibatkan terjadinya karhutla, kekeringan dan kesulitan air bersih bisa segera berakhir.
“Mari bersama-sama terus berdoa agar kemarau yang melanda Kabupaten Ogan Ilir serta daerah lain yang rentan karhutla seperti Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin dapat segera berakhir seiring turun hujan," ujar Try Wahyudi.
Ustadz Abdul Rahman yang bertindak sebagai imam dalam shalat istisqa di Lapas Tanjung Raja menyampaikan beberapa hal dalam khutbahnya salah satunya mengajak petugas lapas dan seluruh WBP untuk selalu bertawakal dan memohon keberkahan kepada Allah SWT agar segera diturunkannya hujan.
Melalui doa ratusan pegawai dan WBP Lapas Tanjung Raja yang mengikuti shalat istisqa atau shalat sunnah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan dapat segera dikabulkan sehingga masalah karhutla, kekeringan lahan pertanian/perkebunan, dan kesulitan air bersih bisa segera berakhir, ujar Ustadz Abdul Rahman.