Jakarta (ANTARA) - Pembalap Charles Leclerc mengatakan menantikan pembaruan mobil yang signifikan untuk menghadapi Formula 1 musim 2024.
"Saya jelas tidak sabar menunggu hal tersebut, mengingat saya punya satu musim yang harus diselesaikan di 2023, tapi kami hanya bisa fokus ke hal lain karena mobil sangat sulit untuk dikendarai. Sangat sulit rasanya untuk mencapai batasnya," kata Leclerc, dikutip dari laman resmi Formula 1, Rabu.
Pembalap asal Monako tersebut mengalami akhir pekan yang cukup menantang di Grand Prix Belanda baru-baru ini. Pada babak kualifikasi, Sabtu (26/8), Leclerc harus tersingkir karena terlibat insiden dan membuatnya berada di posisi kesembilan di grid balapan utama, Minggu (27/8).
Leclerc dilaporkan kehilangan kendali atas mobilnya saat melalui Tikungan 9 di fase Q3 dan akhirnya menabrak pembatas dengan cepat sehingga membuatnya harus menepi.
"Saya pikir kami sangat kesulitan akhir pekan lalu dan bahkan memperlambat keseimbangan kami. Begitu Anda mendekati batasnya, Anda benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi. Itulah yang terjadi pada lap Q3 saya (di Belada), jadi ini adalah situasi yang sulit," ujar dia.
Di sisi lain, Kepala Chassis Ferrari Enrico Cardile mengakui "karakteristik aero" menjadi kelemahan utama dari mobil SF-23. Cardile pun menjanjikan revolusi pengembangan pada 2024 untuk mempermudah para pembalap meraih kemenangan.
"Tidak banyak (perubahan) tapi akan sangat berbeda karena saat mengembangkan mobil tahun ini, kami menyadari bahwa beberapa pilihan arsitektur yang kami lakukan tidak tepat – hal ini terlalu menghambat pengembangan," ungkap Cardile.
Ia melanjutkan, mobil baru untuk musim mendatang akan memiliki sasis, desain, dan bagian belakang yang berbeda, serta pengembangan di departemen aero.
"Sekarang, untuk masa depan, yang penting adalah menghasilkan produk bagus yang sesuai dengan target yang kita miliki. Kami tahu apa yang harus kami lakukan. Ini masalah tindakan, masalah menemukan konten mobil yang tepat, arsitektur mobil yang tepat untuk mencapai target," kata Cardile.
Saat ini, Ferrari duduk di urutan keempat klasemen konstruktor setelah 13 balapan, di belakang Aston Martin, Mercedes, dan Red Bull. Sementara Sainz dan Leclerc masing-masing berada di urutan kelima dan keenam dalam klasemen sementara untuk pembalap dan hanya terpaut tiga poin saja.
"Saya jelas tidak sabar menunggu hal tersebut, mengingat saya punya satu musim yang harus diselesaikan di 2023, tapi kami hanya bisa fokus ke hal lain karena mobil sangat sulit untuk dikendarai. Sangat sulit rasanya untuk mencapai batasnya," kata Leclerc, dikutip dari laman resmi Formula 1, Rabu.
Pembalap asal Monako tersebut mengalami akhir pekan yang cukup menantang di Grand Prix Belanda baru-baru ini. Pada babak kualifikasi, Sabtu (26/8), Leclerc harus tersingkir karena terlibat insiden dan membuatnya berada di posisi kesembilan di grid balapan utama, Minggu (27/8).
Leclerc dilaporkan kehilangan kendali atas mobilnya saat melalui Tikungan 9 di fase Q3 dan akhirnya menabrak pembatas dengan cepat sehingga membuatnya harus menepi.
"Saya pikir kami sangat kesulitan akhir pekan lalu dan bahkan memperlambat keseimbangan kami. Begitu Anda mendekati batasnya, Anda benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi. Itulah yang terjadi pada lap Q3 saya (di Belada), jadi ini adalah situasi yang sulit," ujar dia.
Di sisi lain, Kepala Chassis Ferrari Enrico Cardile mengakui "karakteristik aero" menjadi kelemahan utama dari mobil SF-23. Cardile pun menjanjikan revolusi pengembangan pada 2024 untuk mempermudah para pembalap meraih kemenangan.
"Tidak banyak (perubahan) tapi akan sangat berbeda karena saat mengembangkan mobil tahun ini, kami menyadari bahwa beberapa pilihan arsitektur yang kami lakukan tidak tepat – hal ini terlalu menghambat pengembangan," ungkap Cardile.
Ia melanjutkan, mobil baru untuk musim mendatang akan memiliki sasis, desain, dan bagian belakang yang berbeda, serta pengembangan di departemen aero.
"Sekarang, untuk masa depan, yang penting adalah menghasilkan produk bagus yang sesuai dengan target yang kita miliki. Kami tahu apa yang harus kami lakukan. Ini masalah tindakan, masalah menemukan konten mobil yang tepat, arsitektur mobil yang tepat untuk mencapai target," kata Cardile.
Saat ini, Ferrari duduk di urutan keempat klasemen konstruktor setelah 13 balapan, di belakang Aston Martin, Mercedes, dan Red Bull. Sementara Sainz dan Leclerc masing-masing berada di urutan kelima dan keenam dalam klasemen sementara untuk pembalap dan hanya terpaut tiga poin saja.