Jakarta (ANTARA) -
Suku ini banyak berimigrasi di banyak negara, khususnya di Asia Tenggara. Suku Hokkian termasuk salah satu suku Tionghoa yang paling banyak di Indonesia.
Vihara Darma Tedja yang sudah berusia 154 tahun di Jalan Angke Indah Nomor 23A, RT 01/RW 01, Angke, Tambora, Jakarta Barat, terbakar pada Senin pagi.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat mengerahkan 36 personel pemadam dan delapan unit kendaraan untuk mengatasi kebakaran tersebut.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat mengerahkan 36 personel pemadam dan delapan unit kendaraan untuk mengatasi kebakaran tersebut.
"Kebakaran tersebut diduga diakibatkan oleh 'korsleting' (arus pendek)," ungkap Kepala Seksi Operasi Suku Dinas (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin melalui keterangannya di Jakarta, Senin.
Pihaknya menerima informasi kebakaran dari seorang warga yang datang langsung ke Pos Angke. "Operasi pemadaman dimulai sekitar pukul 05.01 dan selesai pada pukul 06.00 WIB," kata dia.
Kebakaran tersebut terjadi pada lahan seluas 200 meter persegi dengan kerugian diperkirakan sebesar Rp300 juta. "Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut," katanya.
Vihara Dharma Tedja disebut juga Klenteng Angke atau Hong Xi Miao. Vihara tersebut berdiri sekitar tahun 1869 dan merupakan salah satu vihara tertua di Jakarta Barat.
Vihara tersebut merupakan tempat sembahyang milik pribadi orang Hokkian. Suku Hokkian merupakan suku dari Fujian yang letaknya di daerah tenggara-selatan Tiongkok.
Vihara tersebut merupakan tempat sembahyang milik pribadi orang Hokkian. Suku Hokkian merupakan suku dari Fujian yang letaknya di daerah tenggara-selatan Tiongkok.
Suku ini banyak berimigrasi di banyak negara, khususnya di Asia Tenggara. Suku Hokkian termasuk salah satu suku Tionghoa yang paling banyak di Indonesia.