Jakarta (ANTARA) - Pencipta ChatGPT sekaligus CEO OpenAI Sam Altman berkeinginan untuk membuat algoritma large language model/LLM (model bahasa besar) pada teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat melahirkan ide atau temuan baru demi kemajuan pengetahuan manusia.
"Sistem yang dapat menemukan ide baru dan membantu mempercepat kemajuan sains, saya rasa, secara pribadi, itu yang membuat saya bersemangat untuk melihat AI dapat membantu dalam banyak hal," kata Sam saat acara Conversation with Sam Altman yang diselenggarakan KORIKA dan GDP Venture di Jakarta Pusat pada Rabu.
Sam percaya bahwa yang perlu ditingkatkan dari large language model yang dikembangkannya adalah kemampuan untuk memberikan kontribusi dalam kemajuan sains dan pengetahuan melalui ide atau gagasan baru yang dimunculkan.
"Saya mempertanyakan 'apa hal yang paling berharga bagi dunia yang tidak bisa dilakukan oleh large language model?' Terdapat opini yang berbeda-beda mengenai hal itu tapi apa yang saya percaya adalah (LLM) berkontribusi dalam sains dan pengetahuan bagi masyarakat manusia," ujar Sam.
Sam menceritakan dia membayangkan sebuah LLM yang dapat memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi manusia seperti mengatasi perubahan iklim, mengatur hubungan antar negara, menemukan obat bagi semua penyakit, hingga memberikan metode optimal bagi pembelajaran siswa di sekolah.
Namun untuk mewujudkan kemampuan tersebut, kata Sam, diperlukan paradigma riset baru dalam mengembangkan kemampuan pada LLM hingga mampu mencari solusi atas berbagai permasalahan itu.
"Saya pikir itu membutuhkan paradigma riset yang baru atas LLM ini," kata Sam.
Paradigma riset yang dia maksud adalah bagaimana sebuah LLM dapat mempelajari informasi dari berbagai sumber dan mampu berpikir ketika menghadapi suatu permasalahan yang belum terjawab sehingga dari hasil proses belajar dan berpikir itu LLM dapat melahirkan ide baru untuk memecahkan masalah tersebut.
"Saya pikir ini adalah paradigma selanjutnya jadi kami akan mengajarkan model kami untuk melakukannya," kata Sam.
"Sistem yang dapat menemukan ide baru dan membantu mempercepat kemajuan sains, saya rasa, secara pribadi, itu yang membuat saya bersemangat untuk melihat AI dapat membantu dalam banyak hal," kata Sam saat acara Conversation with Sam Altman yang diselenggarakan KORIKA dan GDP Venture di Jakarta Pusat pada Rabu.
Sam percaya bahwa yang perlu ditingkatkan dari large language model yang dikembangkannya adalah kemampuan untuk memberikan kontribusi dalam kemajuan sains dan pengetahuan melalui ide atau gagasan baru yang dimunculkan.
"Saya mempertanyakan 'apa hal yang paling berharga bagi dunia yang tidak bisa dilakukan oleh large language model?' Terdapat opini yang berbeda-beda mengenai hal itu tapi apa yang saya percaya adalah (LLM) berkontribusi dalam sains dan pengetahuan bagi masyarakat manusia," ujar Sam.
Sam menceritakan dia membayangkan sebuah LLM yang dapat memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi manusia seperti mengatasi perubahan iklim, mengatur hubungan antar negara, menemukan obat bagi semua penyakit, hingga memberikan metode optimal bagi pembelajaran siswa di sekolah.
Namun untuk mewujudkan kemampuan tersebut, kata Sam, diperlukan paradigma riset baru dalam mengembangkan kemampuan pada LLM hingga mampu mencari solusi atas berbagai permasalahan itu.
"Saya pikir itu membutuhkan paradigma riset yang baru atas LLM ini," kata Sam.
Paradigma riset yang dia maksud adalah bagaimana sebuah LLM dapat mempelajari informasi dari berbagai sumber dan mampu berpikir ketika menghadapi suatu permasalahan yang belum terjawab sehingga dari hasil proses belajar dan berpikir itu LLM dapat melahirkan ide baru untuk memecahkan masalah tersebut.
"Saya pikir ini adalah paradigma selanjutnya jadi kami akan mengajarkan model kami untuk melakukannya," kata Sam.