Jakarta (ANTARA) - Peneliti bidang mikrobiologi Profesor Endang Sukara yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) periode 2010 - 2012 meninggal dunia pada Sabtu pukul 03.20 WIB di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat dalam usia 70 tahun.
Berdasarkan keterangan resmi dari Biro Komunikasi Publik, Umum dan Kesekretariatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu, Profesor Endang disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Bodongan Bogor, Jawa Barat.
Endang Sukara yang merupakan Profesor Riset sekaligus Peneliti Ahli Utama bidang kajian Mikrobiologi dan Biodiversitas di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 19 September 1952.
Profesor Endang mendapatkan gelar sarjananya di Universitas Nasional Jakarta Indonesia dan mendapatkan gelar doktornya di University of Queensland Brisbane Australia.
Profesor Endang sangat aktif dalam melakukan penelitian sepanjang hidupnya khususnya di bidang mikrobiologi yang berkaitan dengan taksonomi mikroba, fermentasi, desain bioreaktor dan enzimologi.
Selain itu, Beliau meneliti produksi biomassa mikroba untuk starter nata de coco dalam bentuk pasta, eksplorasi mikroba endofit, fungi serta meneliti actinomycetes untuk membangun koleksi kultur mikroba sekaligus pemanfaatan kultur tersebut dalam bioprospecting.
Profesor Endang turut mengembangkan pemanfaatan sumber daya mikroba untuk keperluan pertanian, kesehatan, energi dan lingkungan bagi masyarakat.
Selain aktif sebagai peneliti biodiversitas, Beliau pun aktif sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi yaitu salah satunya sebagai Visiting Professor at Research Institute for Sustainable Humanosphere (RISH) Kyoto University Jepang pada 2013-2014.
Profesor Endang juga merupakan Visiting Professor at American University for Sovereign Nation on Environmental Ethics.
Beliau telah meraih beberapa penghargaan di antaranya LIPI Sarwono Award XIX, The 2014 International Alumnus of the Year dari Queensland University-Australia, Australian Alumni Award 2011, ASEAN Meritorius Award 2008 serta Bintang Jasa PRATAMA 2006.
Pria yang memiliki hobi berorganisasi ini pun telah memiliki banyak pengalaman dan menjadi sosok penting dalam berbagai lembaga maupun organisasi ilmiah seperti menjadi Head of The Selection Committee for Women Fellowship L-Oreal UNESCO Program sejak 2004.
Profesor Endang turut aktif menghadiri lebih dari 100 pertemuan ilmiah nasional dan internasional baik simposium, seminar, lokakarya, rapat koordinasi, rapat monitoring dan evaluasi yang bertindak sebagai anggota Steering Committee, Organizing Committee, Keynote Speaker, Presenter atau Narasumber.
Profesor Endang juga telah mengoleksi 15 publikasi internasional sejak 1986-2020 dan 26 publikasi nasional sejak 1977-2018 sekaligus 16 buku telah ditulis sejak 1981-2017 dengan dua paten diperoleh pada 1987 dan 2003.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peneliti Mikrobiologi Profesor Endang Sukara wafat
Berdasarkan keterangan resmi dari Biro Komunikasi Publik, Umum dan Kesekretariatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu, Profesor Endang disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Bodongan Bogor, Jawa Barat.
Endang Sukara yang merupakan Profesor Riset sekaligus Peneliti Ahli Utama bidang kajian Mikrobiologi dan Biodiversitas di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 19 September 1952.
Profesor Endang mendapatkan gelar sarjananya di Universitas Nasional Jakarta Indonesia dan mendapatkan gelar doktornya di University of Queensland Brisbane Australia.
Profesor Endang sangat aktif dalam melakukan penelitian sepanjang hidupnya khususnya di bidang mikrobiologi yang berkaitan dengan taksonomi mikroba, fermentasi, desain bioreaktor dan enzimologi.
Selain itu, Beliau meneliti produksi biomassa mikroba untuk starter nata de coco dalam bentuk pasta, eksplorasi mikroba endofit, fungi serta meneliti actinomycetes untuk membangun koleksi kultur mikroba sekaligus pemanfaatan kultur tersebut dalam bioprospecting.
Profesor Endang turut mengembangkan pemanfaatan sumber daya mikroba untuk keperluan pertanian, kesehatan, energi dan lingkungan bagi masyarakat.
Selain aktif sebagai peneliti biodiversitas, Beliau pun aktif sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi yaitu salah satunya sebagai Visiting Professor at Research Institute for Sustainable Humanosphere (RISH) Kyoto University Jepang pada 2013-2014.
Profesor Endang juga merupakan Visiting Professor at American University for Sovereign Nation on Environmental Ethics.
Beliau telah meraih beberapa penghargaan di antaranya LIPI Sarwono Award XIX, The 2014 International Alumnus of the Year dari Queensland University-Australia, Australian Alumni Award 2011, ASEAN Meritorius Award 2008 serta Bintang Jasa PRATAMA 2006.
Pria yang memiliki hobi berorganisasi ini pun telah memiliki banyak pengalaman dan menjadi sosok penting dalam berbagai lembaga maupun organisasi ilmiah seperti menjadi Head of The Selection Committee for Women Fellowship L-Oreal UNESCO Program sejak 2004.
Profesor Endang turut aktif menghadiri lebih dari 100 pertemuan ilmiah nasional dan internasional baik simposium, seminar, lokakarya, rapat koordinasi, rapat monitoring dan evaluasi yang bertindak sebagai anggota Steering Committee, Organizing Committee, Keynote Speaker, Presenter atau Narasumber.
Profesor Endang juga telah mengoleksi 15 publikasi internasional sejak 1986-2020 dan 26 publikasi nasional sejak 1977-2018 sekaligus 16 buku telah ditulis sejak 1981-2017 dengan dua paten diperoleh pada 1987 dan 2003.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peneliti Mikrobiologi Profesor Endang Sukara wafat