Palembang (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggelar Festival Belajar Matematika untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, yang merupakan wilayah operasional perusahaan.
VP Sustainability PTBA Hartono di Tanjung Enim, saat membuka kegiatan, Jumat, mengatakan, Festival Belajar Matematika merupakan ajang untuk menyebarluaskan Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika (Gernas Tastaka) yang telah dijalankan melalui sinergi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim serta Perkumpulan Nusantara Utama Cita (NU Circle) dengan PTBA.
Pada periode 2021-2022, Gernas Tastaka telah melakukan pelatihan dan pendampingan bagi 160 orang guru SD/MI di Kabupaten Muara Enim.
Program ini fokus pada pengembangan kemampuan guru di tingkat Sekolah Dasar dalam memahami konsep dasar matematika.
Pada kesempatan yang sama, VP Sustainability PTBA Hartono mengapresiasi para guru yang berperan aktif menyukseskan Gernas Tastaka. Ke depan, Gernas Tastaka akan terus dijalankan bahkan diperluas ke Kabupaten Lahat dan beberapa wilayah operasional lainnya.
"Harapan kami, program yang kami gulirkan ini bisa menjadi program yang berkelanjutan,” kata dia.
Ia menjelaskan PTBA telah menjalankan sejumlah program untuk memajukan bidang pendidikan. Selain Gernas Tastaka, PTBA juga menyalurkan beasiswa untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Beasiswa PT Bukit Asam Tbk (Bidiksiba) diberikan kepada siswa-siswi lulusan SMA atau sederajat dari keluarga pra sejahtera untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Selain itu, juga terdapat program Ayo Sekolah yang menyalurkan paket beasiswa untuk siswa kurang mampu.
Dalam sambutannya saat membuka Festival Belajar Matematika, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim Irawan Supmidi menyampaikan terima kasih kepada PTBA yang telah mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar di Kabupaten Muara Enim.
Ketua Yayasan Penggerak Indonesia Cerdas (Pengincer) Sururi Azis menilai Gernas Tastaka berhasil meningkatkan kompetensi matematika guru-guru sekolah dasar di Kabupaten Muara Enim.
"Gernas Tastaka bukan belajar teori. Teori memang penting memandu ke jalan yang benar, tetapi justru yang paling tepat adalah bagaimana memahami praktik-praktiknya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Sururi.
VP Sustainability PTBA Hartono di Tanjung Enim, saat membuka kegiatan, Jumat, mengatakan, Festival Belajar Matematika merupakan ajang untuk menyebarluaskan Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika (Gernas Tastaka) yang telah dijalankan melalui sinergi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim serta Perkumpulan Nusantara Utama Cita (NU Circle) dengan PTBA.
Pada periode 2021-2022, Gernas Tastaka telah melakukan pelatihan dan pendampingan bagi 160 orang guru SD/MI di Kabupaten Muara Enim.
Program ini fokus pada pengembangan kemampuan guru di tingkat Sekolah Dasar dalam memahami konsep dasar matematika.
Pada kesempatan yang sama, VP Sustainability PTBA Hartono mengapresiasi para guru yang berperan aktif menyukseskan Gernas Tastaka. Ke depan, Gernas Tastaka akan terus dijalankan bahkan diperluas ke Kabupaten Lahat dan beberapa wilayah operasional lainnya.
"Harapan kami, program yang kami gulirkan ini bisa menjadi program yang berkelanjutan,” kata dia.
Ia menjelaskan PTBA telah menjalankan sejumlah program untuk memajukan bidang pendidikan. Selain Gernas Tastaka, PTBA juga menyalurkan beasiswa untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Beasiswa PT Bukit Asam Tbk (Bidiksiba) diberikan kepada siswa-siswi lulusan SMA atau sederajat dari keluarga pra sejahtera untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Selain itu, juga terdapat program Ayo Sekolah yang menyalurkan paket beasiswa untuk siswa kurang mampu.
Dalam sambutannya saat membuka Festival Belajar Matematika, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim Irawan Supmidi menyampaikan terima kasih kepada PTBA yang telah mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar di Kabupaten Muara Enim.
Ketua Yayasan Penggerak Indonesia Cerdas (Pengincer) Sururi Azis menilai Gernas Tastaka berhasil meningkatkan kompetensi matematika guru-guru sekolah dasar di Kabupaten Muara Enim.
"Gernas Tastaka bukan belajar teori. Teori memang penting memandu ke jalan yang benar, tetapi justru yang paling tepat adalah bagaimana memahami praktik-praktiknya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Sururi.