Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menyiapkan dana Batuan Langsung Tunai (BLT) untuk ribuan warga di daerah itu yang terdampak inflasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten OKU, Syaiful Kamal didampingi Kabid Fakir Miskin, Dodi Handoko di Baturaja, Jumat mengatakan, tahun ini pemerintah daerah setempat telah menyiapkan dana sebesar Rp4,3 miliar yang akan disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan langsung tunai.
Bantuan sosial ini menyasar pada 7 ribu warga di daerah itu mulai dari fakir miskin, tukang ojek hingga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak inflasi kebijakan pemerintah pusat tersebut.
"Targetnya sebanyak 7 ribu warga Kabupaten OKU yang akan menerima dana bantuan ini," kata dia.
Ribuan warga tidak mampu calon penerima bantuan sosial itu tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten OKU yang sudah diverifikasi oleh tim di lapangan dan dinilai layak menerima BLT karena secara ekonomi mereka terdampak inflasi.
Ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten OKU tersebut akan mendapat bantuan dana yang akan disalurkan selama tiga bulan pada periode Oktober-Desember 2022.
"Masing-masing KPM akan dibantu dana sebesar Rp200.000 per bulan. Jadi totalnya Rp600.000 per KPM," jelasnya.
Hanya saja, kata dia, terkait hal itu untuk memastikan bahwa KPM benar-benar berhak mendapat bantuan tersebut.saat ini proses penyaluran dana masih dalam tahap pembahasan.
Seperti memastikan apakah KPM yang terdata ini sudah mendapat bantuan sosial lain karena diprioritaskan penerima BLT belum pernah menerima bansos dari pemerintah daerah maupun pusat.
"Ditargetkan awal Desember 2022 dana BLT sudah mulai disalurkan kepada seluruh warga penerima bantuan di Kabupaten OKU," ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten OKU, Syaiful Kamal didampingi Kabid Fakir Miskin, Dodi Handoko di Baturaja, Jumat mengatakan, tahun ini pemerintah daerah setempat telah menyiapkan dana sebesar Rp4,3 miliar yang akan disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan langsung tunai.
Bantuan sosial ini menyasar pada 7 ribu warga di daerah itu mulai dari fakir miskin, tukang ojek hingga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak inflasi kebijakan pemerintah pusat tersebut.
"Targetnya sebanyak 7 ribu warga Kabupaten OKU yang akan menerima dana bantuan ini," kata dia.
Ribuan warga tidak mampu calon penerima bantuan sosial itu tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten OKU yang sudah diverifikasi oleh tim di lapangan dan dinilai layak menerima BLT karena secara ekonomi mereka terdampak inflasi.
Ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten OKU tersebut akan mendapat bantuan dana yang akan disalurkan selama tiga bulan pada periode Oktober-Desember 2022.
"Masing-masing KPM akan dibantu dana sebesar Rp200.000 per bulan. Jadi totalnya Rp600.000 per KPM," jelasnya.
Hanya saja, kata dia, terkait hal itu untuk memastikan bahwa KPM benar-benar berhak mendapat bantuan tersebut.saat ini proses penyaluran dana masih dalam tahap pembahasan.
Seperti memastikan apakah KPM yang terdata ini sudah mendapat bantuan sosial lain karena diprioritaskan penerima BLT belum pernah menerima bansos dari pemerintah daerah maupun pusat.
"Ditargetkan awal Desember 2022 dana BLT sudah mulai disalurkan kepada seluruh warga penerima bantuan di Kabupaten OKU," ujarnya.