Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengejar target percepatan pencapaian basis data tunggal koperasi, usaha mikro kecil dan menengah (KUMKM) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan stabilitas nasional.
"Penyusunan data tunggal KUMKM ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten OKU," kata Sekretaris Daerah Pemkab OKU, Ahmad Tarmizi saat membuka rapat evaluasi percepatan pencapaian target nasional basis data tunggal KUMKM Tahun 2022 di Baturaja, Sabtu.
Dia menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan menindaklanjuti instruksi Presiden RI Joko Widodo yang mengharuskan setiap daerah memiliki basis data tunggal KUMKM.
Untuk Kabupaten OKU sendiri, kata dia, 42.000 pelaku UMKM akan didata ulang agar usaha yang dikembangkan dapat lebih terarah dan berkelanjutan.
"Pendataan lengkap KUMKM di Kabupaten OKU ditargetkan dapat rampung sebelum akhir Oktober 2022," tegasnya.
Sekda berharap seluruh stakeholder baik perangkat daerah terkait, camat, kepala desa, lurah, dan para pelaku UMKM di Kabupaten OKU berperan aktif dan berkontribusi untuk keberhasilan pendataan dengan memberikan data yang benar demi terciptanya program koperasi dan UMKM yang tepat, terukur, dan akuntabel.
"Melalui pendataan lengkap KUMKM ini diharapkan dapat memberikan masukan dan mencari solusi bersama untuk kendala dan permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha di Kabupaten OKU," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel, Amiruddin menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran Gubernur Sumsel, Herman Deru dalam upaya percepatan pencapaian target nasional basis data tunggal KUMKM Tahun 2022.
Untuk Provinsi Sumsel terdapat delapan kabupaten/kota yang melaksanakan pendataan lengkap antara lain Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, OKI, OKU, Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Musi Rawas.
"Pelaksanaan pendataan lengkap KUMKM tahun 2022 ini dimulai sejak April lalu sampai Oktober 2022," katanya.
Untuk Kabupaten OKU sendiri, kata dia, ditargetkan 42.000 data yang harus diselesaikan selama 48 hari ke depan dengan melibatkan 84 enumerator dan enam koordinatornya.
"Untuk Kabupaten OKU data yang sudah masuk hingga 12 September 2022 sebanyak 13.495 orang atau 32,13 persen dengan persentase berada pada peringkat pertama di Sumsel," ujarnya.
"Penyusunan data tunggal KUMKM ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten OKU," kata Sekretaris Daerah Pemkab OKU, Ahmad Tarmizi saat membuka rapat evaluasi percepatan pencapaian target nasional basis data tunggal KUMKM Tahun 2022 di Baturaja, Sabtu.
Dia menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan menindaklanjuti instruksi Presiden RI Joko Widodo yang mengharuskan setiap daerah memiliki basis data tunggal KUMKM.
Untuk Kabupaten OKU sendiri, kata dia, 42.000 pelaku UMKM akan didata ulang agar usaha yang dikembangkan dapat lebih terarah dan berkelanjutan.
"Pendataan lengkap KUMKM di Kabupaten OKU ditargetkan dapat rampung sebelum akhir Oktober 2022," tegasnya.
Sekda berharap seluruh stakeholder baik perangkat daerah terkait, camat, kepala desa, lurah, dan para pelaku UMKM di Kabupaten OKU berperan aktif dan berkontribusi untuk keberhasilan pendataan dengan memberikan data yang benar demi terciptanya program koperasi dan UMKM yang tepat, terukur, dan akuntabel.
"Melalui pendataan lengkap KUMKM ini diharapkan dapat memberikan masukan dan mencari solusi bersama untuk kendala dan permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha di Kabupaten OKU," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel, Amiruddin menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran Gubernur Sumsel, Herman Deru dalam upaya percepatan pencapaian target nasional basis data tunggal KUMKM Tahun 2022.
Untuk Provinsi Sumsel terdapat delapan kabupaten/kota yang melaksanakan pendataan lengkap antara lain Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, OKI, OKU, Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Musi Rawas.
"Pelaksanaan pendataan lengkap KUMKM tahun 2022 ini dimulai sejak April lalu sampai Oktober 2022," katanya.
Untuk Kabupaten OKU sendiri, kata dia, ditargetkan 42.000 data yang harus diselesaikan selama 48 hari ke depan dengan melibatkan 84 enumerator dan enam koordinatornya.
"Untuk Kabupaten OKU data yang sudah masuk hingga 12 September 2022 sebanyak 13.495 orang atau 32,13 persen dengan persentase berada pada peringkat pertama di Sumsel," ujarnya.