Palembang (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang melakukan kegiatan kampanye pencegahan tindak kekerasan seksual untuk meningkatkan kenyamanan konsumen di Stasiun Kertapati Palembang, Rabu.

Kepala Bagian Humas PTKAI Divre III Palembang Aida Suryanti mengatakan kegiatan ini dilakukan secara serentak di 14 stasiun seluruh wilayah kerja KAI Jawa dan Sumatera.

Tujuan dari kampanye serentak ini adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi umum, khususnya kereta api.

“Kampanye ini penting untuk mengajak masyarakat supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan. Sehingga dapat terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan,” ujar Aida.

Baca juga: Erick Thohir apresiasi kondektur bantu korban pelecehan seksual di kereta api
 
Dalam kegiatan ini, KAI melibatkan berbagai pihak untuk ikut menyuarakan pencegahan pelecehan seksual di layanan KAI.

Pihak-pihak eksternal dalam kampanye serentak tersebut di antaranya Komunitas Pencinta Kereta Api Opka Sumsel dan Komunitas Pemerhati Kekerasan Terhadap Perempuan.

Dalam kampanye tersebut, KAI melakukan imbauan mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual melalui pengeras suara.

KAI juga menyampaikan pesan melalui spanduk, poster, pamflet, dan stiker.

Di samping itu, KAI mengajak masyarakat untuk menandatangani petisi anti kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik serta membagikan suvenir kepada pelanggan di stasiun dan kereta api.
 
Baca juga: KAI bikin daftar hitam, tolak pelaku pelecehan seksual naik kereta
Selama periode 2021 s.d Juni 2022, KAI telah melakukan 25 kali kegiatan sosialisasi anti tindakan kekerasan dan pelecehan seksual di stasiun-stasiun berbagai kota.

“KAI akan terus melakukan sosialisasi lebih lanjut agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi terkait menjaga kesopanan di transportasi kereta api,” kata dia.
 
Aida mengatakan, petugas KAI baik di stasiun maupun di atas kereta api akan terus bersiaga jika terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual.

Meski demikian, KAI juga tetap meminta pelanggan agar tetap waspada dan melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.
 
“Melalui kampanye serentak Cegah Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik ini, kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang menyenangkan bagi pelanggan saat bepergian jarak pendek ataupun jarak jauh,” kata Aida.
Baca juga: KAI "blacklist" pelaku pelecehan seksual untuk naik kereta api
 

Pewarta : Dolly Rosana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024