Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memutuskan untuk mundur sementara dari sosial media sebagai bentuk empati kepada keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atas hilangnya Emmeril Khan Mumtadz (Eril), putra pertama Ridwan Kamil.
“Saya sangat prihatin karena sampai sekarang Gubernur Jabar masih sedang betul-betul berduka dengan puteranya yang masih dalam pencarian, maka saya memutuskan untuk menyetop kegiatan medsos saya,” kata Menparekraf Sandiaga Uno di Nongsa Digital Park di Gedung Kinema Studio, Selasa.
Menparekraf melakukan hibernasi dari sosial media semata untuk memberikan ruang dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan Eril.
Selain juga untuk memberikan kekuatan kepada Ridwan Kamil dan Athalia Ridwan Kamil agar mereka diberikan takdir terbaik oleh Alloh SWT.
“Mungkin nanti sebelum kita berjalan dari sini saya minta Pak Gubernur Kepri memberikan doa,” kata Sandiaga yang dalam kesempatan tersebut didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
Sandiaga melihat saat ini ada tendensi media sosial digunakan sebagai instrumen mencari sensasi yang dikaitkan dengan situasi yang dialami Gubernur Ridwan Kamil.
“Oleh karena itu saya mengikuti anjuran Dewan Pers bahwa kita harus memberikan ketenangan, memberikan penghormatan, dan memberikan privasi kepada Bapak Gubernur Jabar agar di saat-saat yang sangat sulit ini kita semua memberikan dukungan,” kata Sandiaga.
Ia belum memutuskan sampai kapan akan mundur sementara dari sosial media karena sebelumnya akan berdiskusi dulu dengan para ulama dan tokoh masyarakat.
“Sampai nanti ditentukan kemudian, saya akan diskusi dengan para ulama, tokoh masyarakat kita agar bagaimana kita bisa memberikan dukungan terbaik bagi Pak Emil dan keluarga,” katanya.
Sandiaga selama ini termasuk salah satu menteri yang cukup aktif di media sosial terutama Instagram, Facebook, hingga Tiktok dengan jumlah follower yang cukup besar.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad kemudian memimpin doa berkirim surat Al Fatihah kepada Gubernur Jabar dan keluarga agar diberikan ketabahan dalam menghadapi situasi yang sampai saat ini belum ditemukan puteranya karena hilang saat berenang di Sungai Aare, Swiss, sejak Kamis (26/5).
“Saya sangat prihatin karena sampai sekarang Gubernur Jabar masih sedang betul-betul berduka dengan puteranya yang masih dalam pencarian, maka saya memutuskan untuk menyetop kegiatan medsos saya,” kata Menparekraf Sandiaga Uno di Nongsa Digital Park di Gedung Kinema Studio, Selasa.
Menparekraf melakukan hibernasi dari sosial media semata untuk memberikan ruang dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan Eril.
Selain juga untuk memberikan kekuatan kepada Ridwan Kamil dan Athalia Ridwan Kamil agar mereka diberikan takdir terbaik oleh Alloh SWT.
“Mungkin nanti sebelum kita berjalan dari sini saya minta Pak Gubernur Kepri memberikan doa,” kata Sandiaga yang dalam kesempatan tersebut didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
Sandiaga melihat saat ini ada tendensi media sosial digunakan sebagai instrumen mencari sensasi yang dikaitkan dengan situasi yang dialami Gubernur Ridwan Kamil.
“Oleh karena itu saya mengikuti anjuran Dewan Pers bahwa kita harus memberikan ketenangan, memberikan penghormatan, dan memberikan privasi kepada Bapak Gubernur Jabar agar di saat-saat yang sangat sulit ini kita semua memberikan dukungan,” kata Sandiaga.
Ia belum memutuskan sampai kapan akan mundur sementara dari sosial media karena sebelumnya akan berdiskusi dulu dengan para ulama dan tokoh masyarakat.
“Sampai nanti ditentukan kemudian, saya akan diskusi dengan para ulama, tokoh masyarakat kita agar bagaimana kita bisa memberikan dukungan terbaik bagi Pak Emil dan keluarga,” katanya.
Sandiaga selama ini termasuk salah satu menteri yang cukup aktif di media sosial terutama Instagram, Facebook, hingga Tiktok dengan jumlah follower yang cukup besar.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad kemudian memimpin doa berkirim surat Al Fatihah kepada Gubernur Jabar dan keluarga agar diberikan ketabahan dalam menghadapi situasi yang sampai saat ini belum ditemukan puteranya karena hilang saat berenang di Sungai Aare, Swiss, sejak Kamis (26/5).