Palembang (ANTARA) - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan berupaya memanfaatkan aplikasi Asap Digital secara maksimal untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menghadapi musim kemarau 2022.
"Melalui aplikasi tersebut diharapkan dapat melakukan pemantauan kondisi terkini di sejumlah kawasan hutan dan lahan pertanian atau perkebunan rawan terbakar selama 24 jam," kata Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, aplikasi tersebut memuat berbagai macam informasi terkini (realtime) seperti data visual (CCTV), kondisi udara, titik panas (hotspot) serta data prakiraan cuaca yang dapat dimanfaatkan untuk pencegahan karhutla.
"Keunggulan dari aplikasi Asap Digital antara lain bisa memantau adanya asap yang bersumber dari api, dengan kemampuan mendeteksi dini dan kecepatan informasi yang diterima petugas di command center, sehingga tim satgas karhutla bisa dengan cepat," katanya.
Menurut dia, keunggulan aplikasi Asap Digital dinilai bisa lebih memudahkan petugas untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan pada setiap musim kemarau.
Dia menjelaskan, saat ini memanfaatkan aplikasi tersebut untuk melakukan pemantauan perkembangan titik panas (hotspot) di sejumlah kabupaten rawan karhutla guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun ini.
Pemantauan secara intensif dilakukan di daerah yang dipetakan rawan karhutla, seperti Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin.
"Melalui dukungan aplikasi itu diharapkan dapat dilakukan tindakan penanggulangan karhutla secara cepat dan tepat sehingga bisa dicegah terjadinya bencana kabut asap yang dapat mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat," ujarnya.
"Melalui aplikasi tersebut diharapkan dapat melakukan pemantauan kondisi terkini di sejumlah kawasan hutan dan lahan pertanian atau perkebunan rawan terbakar selama 24 jam," kata Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, aplikasi tersebut memuat berbagai macam informasi terkini (realtime) seperti data visual (CCTV), kondisi udara, titik panas (hotspot) serta data prakiraan cuaca yang dapat dimanfaatkan untuk pencegahan karhutla.
"Keunggulan dari aplikasi Asap Digital antara lain bisa memantau adanya asap yang bersumber dari api, dengan kemampuan mendeteksi dini dan kecepatan informasi yang diterima petugas di command center, sehingga tim satgas karhutla bisa dengan cepat," katanya.
Menurut dia, keunggulan aplikasi Asap Digital dinilai bisa lebih memudahkan petugas untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan pada setiap musim kemarau.
Dia menjelaskan, saat ini memanfaatkan aplikasi tersebut untuk melakukan pemantauan perkembangan titik panas (hotspot) di sejumlah kabupaten rawan karhutla guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun ini.
Pemantauan secara intensif dilakukan di daerah yang dipetakan rawan karhutla, seperti Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin.
"Melalui dukungan aplikasi itu diharapkan dapat dilakukan tindakan penanggulangan karhutla secara cepat dan tepat sehingga bisa dicegah terjadinya bencana kabut asap yang dapat mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat," ujarnya.