Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memprediksi usaha penyediaan akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, serta jasa transportasi bakal mendapatkan dampak yang sangat positif berkat fenomena mudik Lebaran.

Dari 80 juta pemudik yang diperkirakan hendak pulang kampung, dikatakan antara 40-60 persen pemudik bakal melakukan kegiatan pariwisata.

“Kami mengimbau para pemudik untuk membelanjakan uangnya dan produk jasanya di daerahnya dan beli produk-produk ekonomi kreatif lokal,” ujar dia dalam Weekly Press Briefing yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin.

Fenomena mudik disebut bakal berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi tempat tujuan perjalanan sebesar 25 persen.

“Mudah-mudahan berdampak pada penjualan produk ekonomi kreatif kita,” ucapnya.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengeluarkan surat edaran tentang persiapan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menyambut masa mudik.

Hal ini mencakup perihal protokol kesehatan, vaksinasi, aktivasi dari usaha-usaha pariwisata, serta kesiapan petugas destinasi wisata di pintu masuk untuk mengecek scan aplikasi PeduliLindungi dan berbagai persyaratan lainnya.

“Saya melihat bahwa rata-rata pengeluaran wisnus (wisatawan nusantara) itu sekitar Rp1,5 juta dan ini juga kalau kita lihat dari 48 juta pemudik (yang melakukan kegiatan pariwisata), maka ada Rp72 triliun (potensi sektor pariwisata),” ungkap Sandiaga.

Menurut Menparekraf, prediksi nilai potensi ekonomi sektor pariwisata selama masa mudik bisa lebih tinggi mengingatkan durasi liburan hari Lebaran tahun ini lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya.

“Persebaran Rp72 triliun masih 60 persen di Jawa, 20 persen bagian wilayah barat Indonesia dan 20 persen lainnya di bagian wilayah Timur Indonesia,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya menyatakan masa libur Lebaran dari 29 April-5 Mei 2022 bisa ditambah dengan libur selama lima hari kerja.

“Ini memberikan opportunity dampak yang akan lebih besar terhadap spending bisnis. Rp72 triliun bisa lebih jika diperhitungkan lama masa liburan yang diperpanjang,” sebut Nia.


Pewarta : M Baqir Idrus Alatas
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024