Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan potensi wisata bahari di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, sangat besar sehingga diharapkan dapat berkembang agar ekonomi bergerak kembali dan lapangan kerja terbuka seluas-luasnya.
“Karena sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Raja Ampat sudah satu setengah tahun mengalami kontraksi yang sangat luar biasa. Oleh karena itu, kita akan bangkitkan kembali,” kata dia pasca berdialog dengan para pelaku parekraf Raja Ampat sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta, Rabu.
Dalam dialog tersebut yang membahas persoalan yang sedang dihadapi pelaku parekraf. terdapat tiga catatan yang menjadi perhatian Menparekraf. Pertama, ialah peningkatkan kapasitas sumber daya manusia terutama bagi pramuwisata.
Kedua, lanjutnya, usulan Kabupaten Raja Ampat menjadi salah satu destinasi live on board (menginap di kapal) untuk karantina wisatawan. Terakhir, menyiapkan Raja Ampat sebagai lokasi side event (acara sampingan) di G20 (forum ekonomi utama dunia) tahun 2022 yang berkaitan dengan keberlanjutan lingkungan.
“Kami akan hadir untuk membantu dan kami akan memastikan no one left behind,” ungkap Menparekraf.
Sandiaga juga berkesempatan untuk menyelam (diving) ke salah satu lokasi wisata bawah laut yang disebut terbaik di dunia, yaitu di Sawandarek, Raja Ampat, Papua Barat.
Menurut dia, Raja Ampat adalah salah satu episentrum atau salah satu pusat yang membuat para wisatawan harus merasakan kenangan dan pengalaman menyelam di dalamnya.
“Saya sendiri melihat untuk kesekian kalinya, Raja Ampat ini memang betul-betul sekeping surga yang ada di muka bumi dan rasanya sebagai orang Indonesia kalau berwisata #DiIndonesiaAja haruslah pergi ke Raja Ampat,” ucapnya usai diving.
Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati menyampaikan rasa haru dan terima kasih atas kehadiran Sandiaga Uno ke Raja Ampat yang memberikan semangat baru kepada para pelaku usaha.
“Keyakinan kami bahwa motivasi kehadiran Menparekraf akan memberikan jalan keluar dan solusi yang terbaik untuk menjawab satu setengah tahun kevakuman pariwisata yang ada di Raja Ampat,” tukas dia.