Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengemukakan COVID--19 varian Delta terdeteksi ada di provinsi itu berasal dari 18 anak buah kapal (ABK) Kapal SV Miclyn yang berlabuh di Belawan.
"Keseluruhan ABK yang terinfeksi itu bukan merupakan warga Sumut, dua orang ABK saat ini masih menjalani perawatan dan 16 orang di antaranya telah selesai menjalani isolasi," ujar Edy Rahmayadi di Medan, Sabtu.
Menurut gubernur, dua ABK diantaranya adalah warga Jakarta. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengalami kesulitan mendeteksi masuknya pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ke Sumut karena melalui jalur laut yang dibawa oleh para nelayan dari negeri jiran Malaysia.
Karena itu, Pemprov Sumut berharap pemerintah pusat dapat memberi arahan serta kebijakan yang harus dilakukan mengenai PMI itu. "Pemprov Sumut khawatir lonjakan COVID-19 ini terus terjadi karena dibawa PMI yang masuk ke Sumut," katanya.
Masyarakat diminta menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan menaati Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Berdasarkan data, ujar Edy Rahmayadi, saat ini di Sumut terjadi peningkatan kasus positif yang signifikan. Pada 16 Juli, ada penambahan pasien positif sebanyak 937 orang.
Meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi yang signifikan menyebabkan dua kota di Sumut, yakni Kota Medan dan Sibolga masuk dalam level 4. Kemudian 12 kabupaten/kota di level 3, dua daerah di level 2 dan 17 kabupaten/kota di level 1.
"Keseluruhan ABK yang terinfeksi itu bukan merupakan warga Sumut, dua orang ABK saat ini masih menjalani perawatan dan 16 orang di antaranya telah selesai menjalani isolasi," ujar Edy Rahmayadi di Medan, Sabtu.
Menurut gubernur, dua ABK diantaranya adalah warga Jakarta. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengalami kesulitan mendeteksi masuknya pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ke Sumut karena melalui jalur laut yang dibawa oleh para nelayan dari negeri jiran Malaysia.
Karena itu, Pemprov Sumut berharap pemerintah pusat dapat memberi arahan serta kebijakan yang harus dilakukan mengenai PMI itu. "Pemprov Sumut khawatir lonjakan COVID-19 ini terus terjadi karena dibawa PMI yang masuk ke Sumut," katanya.
Masyarakat diminta menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan menaati Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Berdasarkan data, ujar Edy Rahmayadi, saat ini di Sumut terjadi peningkatan kasus positif yang signifikan. Pada 16 Juli, ada penambahan pasien positif sebanyak 937 orang.
Meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi yang signifikan menyebabkan dua kota di Sumut, yakni Kota Medan dan Sibolga masuk dalam level 4. Kemudian 12 kabupaten/kota di level 3, dua daerah di level 2 dan 17 kabupaten/kota di level 1.