Palembang (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut varian virus Corona B1617 dari India banyak ditemukan di Sumatera Selatan dan di Kalimantan Tengah. Hal itu ia ungkapkan usai mengikuti Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Bagaimana menyiasatinya?.
Minimalkan mobilitas warga
Para pemangku kepentingan di Sumatera Selatan, langsung melakukan gerak cepat untuk merespon kondisi tersebut. Senin (10/5/2021) malam, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol. Prof. DR. Eko Indra Heri memberikan pernyataan tentang strategi yang segera dieksekusi.
"Kemarin, saya sudah mengumpulkan tokoh-tokoh agama dan para pengusaha di Kota Palembang. Sebelumnya, saya juga sudah bertemu dengan para pemangku kepentingan di Kabupaten Ogan Komering Timur (OKI). Besok, saya akan ke Muara Enim dan Prabumulih untuk mengkoordinasikan para pemangku kepentingan di sana," ujar Kapolda Sumatera Selatan tersebut.
Gerak cepat sang Kapolda Sumatera Selatan itu, bertujuan untuk menyatukan strategi penanganan COVID-19 di wilayah Sumsel. Ia menyadari, belakangan ini, khususnya menjelang libur Lebaran, mobilitas warga amat tinggi di hampir semua wilayah Sumsel. Hal tersebut berdampak langsung pada lonjakan warga yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Polisi jaga ketat pos penyekatan mudik pertabatasan Sumsel - Jambi
Baca juga: Polda Sumsel tindak 84 mobil travel bawa pemudik Lebaran
Karena itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol. Prof. DR. Eko Indra Heri, mendukung penuh kebijakan Presiden Joko Widodo yang menetapkan larangan mudik Lebaran tahun ini. "Penyekatan terhadap pemudik di sejumlah titik, benar-benar efektif untuk menekan mobilitas warga. Otomatis hal tersebut juga efektif untuk menekan angka penyebaran COVID-19 secara menyeluruh," kata Kapolda.
Secara detail, ia memaparkan, menjelang Idul Fitri, Sumatera Selatan mendirikan sebanyak 33 unit posko penyekatan pemudik di pintu masuk Sumatera Selatan, sejak 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Selain itu, operasional pusat perbelanjaan dan restoran dibatasi serta dijaga petugas agar tidak menimbulkan kerumunan.
Setidaknya Polda Sumatera Selatan mengerahkan 600 orang personel kepolisian untuk mengawasi kendaraan yang melintas di sejumlah posko penyekatan. Pada Senin (10/5/2021) malam, setelah beberapa hari dilakukan penyekatan, Ia mengungkapkan kondisi terkini penyebaran COVID-19 di wilayah itu.
"Muara Enim masih agak tinggi angka COVID-nya. Prabumulih masih dalam kondisi merah. Ogan Komering Timur juga masih merah, tapi kini hanya tinggal dua kecamatan di sana yang masih merah. Kota Palembang masih merah di semua wilayah. Kemarin wilayah Kertapati sudah oranye, tapi hari ini kembali memerah," ujar dia.
Edukasi Door to Door
Khusus untuk Kota Palembang, Polda Sumatera Selatan mengerahkan 226 orang personel kepolisian untuk mendukung gerak cepat Kapolrestabes Kota Palembang. "Dukungan tersebut saya namakan Keroyok Zona Merah. Karena, COVID-19 ini adalah masalah serta tantangan kita bersama. Maka penanganannya pun harus dilakukan secara cepat dan secara bersama-sama," tukasnya.
Langkah kongkret Keroyok Zona Merah tersebut diimplementasikan secara masif oleh Direktur Binmas Polda Sumsel Kombes Pol. Heru Trisasono dan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol. Irvan Prawira Satyaputra.
Di lingkup Polrestabes Palembang Polsek Sukarami, misalnya. Tiap kali Bhabinkamtibmas Polsek tersebut menyalurkan bantuan langsung ke warga di dua kecamatan yang menjadi wilayahnya, yaitu Kecamatan Sukarami dan Kecamatan Alang-Alang Lebar, selalu dibarengi dengan edukasi.
Baca juga: Pemkot Palembang akhirnya memutuskan larang Shalat Id di masjid secara menyeluruh
Baca juga: Polda Sumsel bantu perketat prokes di daerah zona merah
"Kami bukan hanya menyalurkan bantuan berupa makanan, tapi sekaligus mengedukasi tiap warga dalam menghadapi COVID-19. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketaatan warga pada protokol kesehatan," kata Kanitbinmas Iptu Nurudin.
Demikian pula di lingkup Polrestabes Palembang Polsek Gandus yang membawahi Kecamatan Gandus. "Kami mengedukasi warga untuk menaati protokol kesehatan, dengan cara mendatangi rumah warga secara door to door. Kepada tiap warga, kami berikan masker sekaligus mengingatkan mereka senantiasa mengenakan masker dan rajin mencuci tangan," ungkap Aiptu Jumani, Babinkamtibmas Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus.
Apa yang sudah dan terus dilakukan di Polsek Sukarami dan Polsek Gandus tersebut, juga diimplementasikan di seluruh Polsek yang berada di wilayah Polda Sumatera Selatan. Gerakan Keroyok Zona Merah yang demikian, terus dimotivasi oleh Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol. Prof. DR. Eko Indra Heri, agar semakin hari semakin efektif.
Dalam konteks Keroyok Zona Merah tersebut, Kapolda Sumatera Selatan mengapresiasi dukungan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. "Setelah libur Lebaran, rencananya Sumatera Selatan akan menggunakan Wisma Atlet Jakabaring untuk menangani pasien Covid-19.
Dengan demikian, gerakan penanganan COVID-19 di Sumatera Selatan benar-benar masif dan diharapkan semakin efektif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19," papar Kapolda Sumatera Selatan, yang sebelumnya adalah mantan asisten SDM Kapolri. (rel)
Minimalkan mobilitas warga
Para pemangku kepentingan di Sumatera Selatan, langsung melakukan gerak cepat untuk merespon kondisi tersebut. Senin (10/5/2021) malam, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol. Prof. DR. Eko Indra Heri memberikan pernyataan tentang strategi yang segera dieksekusi.
"Kemarin, saya sudah mengumpulkan tokoh-tokoh agama dan para pengusaha di Kota Palembang. Sebelumnya, saya juga sudah bertemu dengan para pemangku kepentingan di Kabupaten Ogan Komering Timur (OKI). Besok, saya akan ke Muara Enim dan Prabumulih untuk mengkoordinasikan para pemangku kepentingan di sana," ujar Kapolda Sumatera Selatan tersebut.
Gerak cepat sang Kapolda Sumatera Selatan itu, bertujuan untuk menyatukan strategi penanganan COVID-19 di wilayah Sumsel. Ia menyadari, belakangan ini, khususnya menjelang libur Lebaran, mobilitas warga amat tinggi di hampir semua wilayah Sumsel. Hal tersebut berdampak langsung pada lonjakan warga yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Polisi jaga ketat pos penyekatan mudik pertabatasan Sumsel - Jambi
Baca juga: Polda Sumsel tindak 84 mobil travel bawa pemudik Lebaran
Karena itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol. Prof. DR. Eko Indra Heri, mendukung penuh kebijakan Presiden Joko Widodo yang menetapkan larangan mudik Lebaran tahun ini. "Penyekatan terhadap pemudik di sejumlah titik, benar-benar efektif untuk menekan mobilitas warga. Otomatis hal tersebut juga efektif untuk menekan angka penyebaran COVID-19 secara menyeluruh," kata Kapolda.
Secara detail, ia memaparkan, menjelang Idul Fitri, Sumatera Selatan mendirikan sebanyak 33 unit posko penyekatan pemudik di pintu masuk Sumatera Selatan, sejak 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Selain itu, operasional pusat perbelanjaan dan restoran dibatasi serta dijaga petugas agar tidak menimbulkan kerumunan.
Setidaknya Polda Sumatera Selatan mengerahkan 600 orang personel kepolisian untuk mengawasi kendaraan yang melintas di sejumlah posko penyekatan. Pada Senin (10/5/2021) malam, setelah beberapa hari dilakukan penyekatan, Ia mengungkapkan kondisi terkini penyebaran COVID-19 di wilayah itu.
"Muara Enim masih agak tinggi angka COVID-nya. Prabumulih masih dalam kondisi merah. Ogan Komering Timur juga masih merah, tapi kini hanya tinggal dua kecamatan di sana yang masih merah. Kota Palembang masih merah di semua wilayah. Kemarin wilayah Kertapati sudah oranye, tapi hari ini kembali memerah," ujar dia.
Edukasi Door to Door
Khusus untuk Kota Palembang, Polda Sumatera Selatan mengerahkan 226 orang personel kepolisian untuk mendukung gerak cepat Kapolrestabes Kota Palembang. "Dukungan tersebut saya namakan Keroyok Zona Merah. Karena, COVID-19 ini adalah masalah serta tantangan kita bersama. Maka penanganannya pun harus dilakukan secara cepat dan secara bersama-sama," tukasnya.
Langkah kongkret Keroyok Zona Merah tersebut diimplementasikan secara masif oleh Direktur Binmas Polda Sumsel Kombes Pol. Heru Trisasono dan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol. Irvan Prawira Satyaputra.
Di lingkup Polrestabes Palembang Polsek Sukarami, misalnya. Tiap kali Bhabinkamtibmas Polsek tersebut menyalurkan bantuan langsung ke warga di dua kecamatan yang menjadi wilayahnya, yaitu Kecamatan Sukarami dan Kecamatan Alang-Alang Lebar, selalu dibarengi dengan edukasi.
Baca juga: Pemkot Palembang akhirnya memutuskan larang Shalat Id di masjid secara menyeluruh
Baca juga: Polda Sumsel bantu perketat prokes di daerah zona merah
"Kami bukan hanya menyalurkan bantuan berupa makanan, tapi sekaligus mengedukasi tiap warga dalam menghadapi COVID-19. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketaatan warga pada protokol kesehatan," kata Kanitbinmas Iptu Nurudin.
Demikian pula di lingkup Polrestabes Palembang Polsek Gandus yang membawahi Kecamatan Gandus. "Kami mengedukasi warga untuk menaati protokol kesehatan, dengan cara mendatangi rumah warga secara door to door. Kepada tiap warga, kami berikan masker sekaligus mengingatkan mereka senantiasa mengenakan masker dan rajin mencuci tangan," ungkap Aiptu Jumani, Babinkamtibmas Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus.
Apa yang sudah dan terus dilakukan di Polsek Sukarami dan Polsek Gandus tersebut, juga diimplementasikan di seluruh Polsek yang berada di wilayah Polda Sumatera Selatan. Gerakan Keroyok Zona Merah yang demikian, terus dimotivasi oleh Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol. Prof. DR. Eko Indra Heri, agar semakin hari semakin efektif.
Dalam konteks Keroyok Zona Merah tersebut, Kapolda Sumatera Selatan mengapresiasi dukungan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. "Setelah libur Lebaran, rencananya Sumatera Selatan akan menggunakan Wisma Atlet Jakabaring untuk menangani pasien Covid-19.
Dengan demikian, gerakan penanganan COVID-19 di Sumatera Selatan benar-benar masif dan diharapkan semakin efektif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19," papar Kapolda Sumatera Selatan, yang sebelumnya adalah mantan asisten SDM Kapolri. (rel)