L Project merupakan platform yang terafilisasi dengan galeri seni “Linda Gallery” yang sudah berkecimpung dalam dunia pameran seni sejak 1990.
“Hasil riset membuktikan bahwa saat ini 60 persen transaksi penjualan karya seni itu dalam bentuk digital. Dulu hal ini seperti mustahil, tapi sekarang orang membeli karya seni via online, ke depan bisa lebih mudah lagi,” kata CEO L Project Ali Kusno Fusin dalam keterangannya, Minggu.
Tidak hanya menyediakan ruang bagi para kolektor untuk mencari koleksi seni, aplikasi L Project pun hadir untuk menjembatani para seniman untuk memasarkan produknya hingga level global.
Ali pun mengatakan kehadiran L Project juga untuk menggaet anak- anak muda yang cenderung belum terlalu akrab dengan pameran karya- karya seni.
Ia pun memastikan setiap karya yang dipamerkan atau dilelang lewat L Project merupakan karya yang orisinil hasil ciptaan langsung dari tangan senimannya.
Kepastian itu ia sampaikan menanggapi banyaknya penipuan hingga pemalsuan karya seni yang dijual melalui platform daring.
“Sekarang ini pemalsuan barang seni semakin marak. Di L Project kami hanya menampilkan barang seni yang sudah melalui proses kurasi oleh kurator dan galeri. Jadi sudah pasti asli,” kata Ali.
Kehadiran L Project memberikan kepastian bagi para kolektor seni untuk mendapatkan karya seni dengan kualitas terbaik karena L Project benar- benar didedikasikan untuk hal itu tidak seperti praktek jual-beli karya seni secara daring yang tengah marak melalui platform daring umum.
Bagi anda yang tertarik untuk membeli karya seni yang memiliki kualitas orisinil dapat mengunjungi lproject.net .
L Project terafiliasi dengan Linda Gallery yang sudah memiliki galeri seni bertaraf internasional di Beijing, Singapura, dan Indonesia.