Palembang (ANTARA) - Pengamat Politik di Sumatera Selatan, Bagindo Togar mengatakan partai politik harus melakukan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kesadaran politik generasi milenial dalam menghadapi Pemilu 2024 dan bonus demografi 2030.
"Berdasarkan penelitian sejumlah lembaga survei, ada sekitar 43 persen pemilih pada Pemilu 2024 generasi milenial yang bisa dimanfaatkan sebagai kekuatan untuk memenangkan pesta demokrasi rakyat itu," kata Bagindo pada acara Ngobrol Politik Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Sumel di Palembang, Rabu.
Menurut dia, generasi milenial terutama di Sumsel sekarang ini kurang tertarik terjun di politik dan banyak menghabiskan waktunya bermain 'games' atau nongkrong di kafe.
Pemuda sebagai generasi milenial kurang tertarik terjun di politik karena belum memahami manfaat berpolitik bagi mereka serta bangsa dan negara.
Untuk itu, parpol perlu melakukan edukasi politik bagi generasi milenial sehingga kesadaran berpolitiknya meningkat dan berpartisipasi menyalurkan aspirasinya kepada parpol yang telah melakukan pendekatan dan peduli dengan pemuda.
"Jangan jadikan pemuda komoditas tapi jadikan subjek, elit politik dan kelompok masyarakat diharapkan membangun ketertarikan pemuda melihat politik sebagai seni," ujar pengamat politik itu.
Sementara anggota DPRD Sumsel dari Fraksi PKB, M.Oktafiansyah pada kesempatan tersebut menambahkan, untuk meningkatkan kesadaran politik generasi milenial pihaknya menyiapkan beberapa strategi.
Salah satu strategi yang dilakukan yakni melakukan pendekatan kepada pemuda untuk mendorong mereka berpolitik dengan memberikan pemahaman mengenai baik buruknya politik.
Melalui upaya tersebut diharapkan dapat membuka wawasan generasi milenial memanfaatkan kebaikan politik memperjuangkan aspirasinya dan kepentingan masyarakat banyak.
Untuk berpolitik, generasi milenial bisa bergabung ke parpol, atau secara independen melalui kelompok kajian dan membentuk ormas, ujar Oktafiansyah.
"Berdasarkan penelitian sejumlah lembaga survei, ada sekitar 43 persen pemilih pada Pemilu 2024 generasi milenial yang bisa dimanfaatkan sebagai kekuatan untuk memenangkan pesta demokrasi rakyat itu," kata Bagindo pada acara Ngobrol Politik Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Sumel di Palembang, Rabu.
Menurut dia, generasi milenial terutama di Sumsel sekarang ini kurang tertarik terjun di politik dan banyak menghabiskan waktunya bermain 'games' atau nongkrong di kafe.
Pemuda sebagai generasi milenial kurang tertarik terjun di politik karena belum memahami manfaat berpolitik bagi mereka serta bangsa dan negara.
Untuk itu, parpol perlu melakukan edukasi politik bagi generasi milenial sehingga kesadaran berpolitiknya meningkat dan berpartisipasi menyalurkan aspirasinya kepada parpol yang telah melakukan pendekatan dan peduli dengan pemuda.
"Jangan jadikan pemuda komoditas tapi jadikan subjek, elit politik dan kelompok masyarakat diharapkan membangun ketertarikan pemuda melihat politik sebagai seni," ujar pengamat politik itu.
Sementara anggota DPRD Sumsel dari Fraksi PKB, M.Oktafiansyah pada kesempatan tersebut menambahkan, untuk meningkatkan kesadaran politik generasi milenial pihaknya menyiapkan beberapa strategi.
Salah satu strategi yang dilakukan yakni melakukan pendekatan kepada pemuda untuk mendorong mereka berpolitik dengan memberikan pemahaman mengenai baik buruknya politik.
Melalui upaya tersebut diharapkan dapat membuka wawasan generasi milenial memanfaatkan kebaikan politik memperjuangkan aspirasinya dan kepentingan masyarakat banyak.
Untuk berpolitik, generasi milenial bisa bergabung ke parpol, atau secara independen melalui kelompok kajian dan membentuk ormas, ujar Oktafiansyah.