Medan (ANTARA) - Pengembang anggota Real Estate Indonesia (REI) Sumatera Utara melakukan "jemput bola" untuk. meningkatkan penjualan rumah khususnya rumah bersubsidi yang permintaannya tren melemah dampak pandemi COVID-19.

"Penjualan rumah subsidi di Sumut tren melemah. Pada semester I, penjualan masih di kisaran 10.000  unit," ujar Ketua DPD REI Sumut, Andi Atmoko Pangabean di Medan, Senin.

Baca juga: Ahok: Penataan Kampung Akuarium karena Perda RDTR direvisi Gubernur Anies

Padahal tahun 2020, menurut dia, penjualan rumah diharapkan bisa mencapai 30.000 unit.

Baca juga: BP Tapera pastikan dana tabungan perumahan masyarakat dikelola secara aman

Menurut dia, sejak pandemi COVID-19, perekonomian Sumut lesu sehingga permintaan rumah terganggu, padahal tingkat kebutuhan rumah di Sumut masih sangat tinggi.

Sumut, ujar Moko, panggilan akrab Andi Atmoko Panggabean, membutuhkan sekitar 700 ribu rumah lagi.

Baca juga: PUPR targetkan bantuan subsidi perumahan 287 ribu unit

“Pengembang melakukan jemput bola agar pembelian meningkat di era normal baru," ujar Moko.

Branch Manager BNI Syariah Medan, Imam Samekto di Medan, Senin, mengatakan di era normal baru, tren permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) mulai meningkat, walau belum normal seperti sebelum adanya pandemi COVID-19.

BNI Syariah Medan, katanya sudah menggandeng beberapa pengembang untuk menyalurkan KPR.


Pewarta : Evalisa Siregar
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024