Sekayu (ANTARA) - Ratusan nelayan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, masuk dalam pendataan program penerima bantuan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Gas (BBG) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Plt Kepala Dinas Perikanan Musi Banyuasin Hendra Tris Tomy di Sekayu, Sabtu, mengatakan saat ini tim dari kementerian sedang memverifikasi data nelayan penerima bantuan yang diajukan pemerintah kabupaten (pemkab).

“Saat ini sedang diverifikasi oleh tim Kementerian ESDM apakah nelayan-nelayan terdata layak menerima bantuan langsung,” kata dia.

Adapun syarat penerima bantuan di antaranya memiliki kartu nelayan yang dikeluarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), memiliki perahu bermesin, dan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan.

Persyaratan ini berdasarkan Perpres Nomor 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga LPG Untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air Bagi Petani Sasaran.

Jika nelayan sudah dinyatakan terverifikasi maka akan mendapatkan satu unit mesin kapal, satu set konverter kit kapal penangkap ikan dan pemasangannya yang terdiri atas pipa penyaluran, regulator, pencampur (mixer), serta peralatan lainnya dan tabung LPG 3 kg beserta isinya, lalu alat pendukung lain.

“Kami harap banyak nelayan di Musi Banyuasin yang lulus verifikasi karena pemerintah pusat menyediakan kuota hingga 25.000 orang,” kata dia.

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mengatakan pemkab mengajukan usulan bantuan program konversi bahan bakar ini karena ingin meringankan beban hidup dari nelayan.

“Jika sudah beralih ke bahan bakar gas, tentunya akan terjadi penghematan. Selama ini rata-rata mengeluarkan lima liter per hari dengan harga beli bensin Rp6.500 per liter, namun jika sudah pakai tabung gas 3 kg hanya Rp18.000 per tabungnya, dengan rata-rata per hari hanya pakai satu tabung,” kata dia.



 

Pewarta : Dolly Rosana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024