Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi positif COVID-19 kembali bertambah 56 orang pada 9 Juli 2020 menjadi total 2.475 kasus sebab kluster-kluster penularan sudah menyasar hampir semua sektor.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumsel, Yusri, Kamis, mengatakan 56 kasus baru tersebut berasal dari Kota Palembang (44 orang), Lahat (tiga), Muara Enim (tiga), Banyuasin (dua), serta Ogan Ilir, Musi Banyuasin, dan OKI masing-masing satu orang.
"Saat ini di Sumsel hampir semua sektor sudah ada kluster, maka kami selalu ingatkan masyarakat terus memakai masker," ujarnya.
Menurut dia, kluster-kluster selalu dimulai dengan seseorang yang terinfeksi COVID-19 dari masyarakat, kemudian orang itu menularkannya lagi ke rekan kerja atau kelompok sekitarnya sehingga terjadi rantai penularan berlanjut.
Baca juga: PT Hindoli tutup pabrik sawit di Muba karena karyawan positif COVID-19
Baca juga: Gapki Sumsel ingatkan perusahaan taat protokol COVID-19
Kondisi seperti itu relatif berlangsung cukup cepat sebagaimana sifat virus pembawa COVID-19 yang dikenal menular cepat lewat droplet, akibatnya pengendalian COVID-19 semakin sulit dilakukan karena kontak kasus terus bertambah banyak.
Termasuk kluster pabrik yang baru muncul di Kabupaten Musi Banyuasin, kata dia, hal tersebut menjadi peringatan agar tidak menganggap remeh orang-orang yang dari tampilan fisik terlihat sehat namun ternyata membawa COVID-19.
"Khususnya bagi kalangan pemuda, kalau tidak pakai masker itu artinya menganggap sepele dan sama saja tidak melindungi orang-orang tersayang di sekitarnya," kata dia.
Baca juga: Delapan orang karyawan PT Pusri Palembang positif COVID-19
Bertambahnya 56 kasus positif hari ini tidak sebanding dengan kasus sembuh yang hanya bertambah delapan orang dari Kota Palembang.
Akibatnya total kasus sembuh di Sumsel tercatat 1.230 orang atau secara presentase dari total kasus hanya 49,7 persen, trennya terus menurun selama satu minggu terakhir.
Baca juga: Update 8 Juli: Kasus positif COVID-19 di Sumsel bertambah 63 orang, total 2.419 kasus
Baca juga: Herman Deru minta masyarakat tetap disiplin jalani protokol kesehatan
Selain itu kasus meninggal juga masih bertambah satu orang dari Palembang dan membuat total kasus meninggal di Sumsel menjadi 114 orang atau 4,6 persen.
GTPP Sumsel menyatakan 1.230 kasus sembuh dan 114 kasus meninggal sebagai kasus yang sudah selesai, sedangkan kasus aktif masih tersisa 1.131 orang, cenderung meningkat jika dibandingkan pekan lalu (2/7) yakni 931 kasus aktif.
1.131 kasus aktif itu menyebar di Kota Palembang (888 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (72 kasus), Muara Enim (64 kasus), PALI (34 kasus), Musi Banyuasin (24 kasus), Ogan Ilir (29 kasus), Lubuklinggau (tiga kasus), Ogan Komering Ilir (OKI) delapan kasus, OKU Timur (empat kasus), Pagaralam (lima kasus), Lahat (lima), dan Empat Lawang (satu kasus), serta khusus luar wilayah terdapat dua kasus.
"Protokol kesehatan itu tidaklah mahal, menjalankannya pun cukup mudah, mari jadikan itu kebiasaan agar terbentuk perilaku yang lebih peduli terhadap kesehatan," katanya menegaskan.
Baca juga: Jubir: 1.262 kasus positif COVID-19 ditemukan di sekolah Secapa AD Jawa Barat
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumsel, Yusri, Kamis, mengatakan 56 kasus baru tersebut berasal dari Kota Palembang (44 orang), Lahat (tiga), Muara Enim (tiga), Banyuasin (dua), serta Ogan Ilir, Musi Banyuasin, dan OKI masing-masing satu orang.
"Saat ini di Sumsel hampir semua sektor sudah ada kluster, maka kami selalu ingatkan masyarakat terus memakai masker," ujarnya.
Menurut dia, kluster-kluster selalu dimulai dengan seseorang yang terinfeksi COVID-19 dari masyarakat, kemudian orang itu menularkannya lagi ke rekan kerja atau kelompok sekitarnya sehingga terjadi rantai penularan berlanjut.
Baca juga: PT Hindoli tutup pabrik sawit di Muba karena karyawan positif COVID-19
Baca juga: Gapki Sumsel ingatkan perusahaan taat protokol COVID-19
Kondisi seperti itu relatif berlangsung cukup cepat sebagaimana sifat virus pembawa COVID-19 yang dikenal menular cepat lewat droplet, akibatnya pengendalian COVID-19 semakin sulit dilakukan karena kontak kasus terus bertambah banyak.
Termasuk kluster pabrik yang baru muncul di Kabupaten Musi Banyuasin, kata dia, hal tersebut menjadi peringatan agar tidak menganggap remeh orang-orang yang dari tampilan fisik terlihat sehat namun ternyata membawa COVID-19.
"Khususnya bagi kalangan pemuda, kalau tidak pakai masker itu artinya menganggap sepele dan sama saja tidak melindungi orang-orang tersayang di sekitarnya," kata dia.
Baca juga: Delapan orang karyawan PT Pusri Palembang positif COVID-19
Bertambahnya 56 kasus positif hari ini tidak sebanding dengan kasus sembuh yang hanya bertambah delapan orang dari Kota Palembang.
Akibatnya total kasus sembuh di Sumsel tercatat 1.230 orang atau secara presentase dari total kasus hanya 49,7 persen, trennya terus menurun selama satu minggu terakhir.
Baca juga: Update 8 Juli: Kasus positif COVID-19 di Sumsel bertambah 63 orang, total 2.419 kasus
Baca juga: Herman Deru minta masyarakat tetap disiplin jalani protokol kesehatan
Selain itu kasus meninggal juga masih bertambah satu orang dari Palembang dan membuat total kasus meninggal di Sumsel menjadi 114 orang atau 4,6 persen.
GTPP Sumsel menyatakan 1.230 kasus sembuh dan 114 kasus meninggal sebagai kasus yang sudah selesai, sedangkan kasus aktif masih tersisa 1.131 orang, cenderung meningkat jika dibandingkan pekan lalu (2/7) yakni 931 kasus aktif.
1.131 kasus aktif itu menyebar di Kota Palembang (888 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (72 kasus), Muara Enim (64 kasus), PALI (34 kasus), Musi Banyuasin (24 kasus), Ogan Ilir (29 kasus), Lubuklinggau (tiga kasus), Ogan Komering Ilir (OKI) delapan kasus, OKU Timur (empat kasus), Pagaralam (lima kasus), Lahat (lima), dan Empat Lawang (satu kasus), serta khusus luar wilayah terdapat dua kasus.
"Protokol kesehatan itu tidaklah mahal, menjalankannya pun cukup mudah, mari jadikan itu kebiasaan agar terbentuk perilaku yang lebih peduli terhadap kesehatan," katanya menegaskan.
Baca juga: Jubir: 1.262 kasus positif COVID-19 ditemukan di sekolah Secapa AD Jawa Barat