Palembang (ANTARA) - Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan meminta masyarakat di provinsi itu terbiasa mencuci tangan minimal 6-10 kali sehari untuk memaksimalkan pencegahan penularan virus corona baru penyebab COVID-19.
"Frekuensi mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir 6 hingga 10 kali dapat menurunkan risiko penularan hingga 34 persen," kata anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumsel Dr Iche Andriany Liberty, SKM, M.Kes di Palembang, Sabtu.
Menurut dia para peneliti di seluruh dunia telah mengumpulkan bukti efektifitas tiga protokol kesehatan dalam mencegah penularan COVID-19, mulai dari memakai masker, menjaga jarak sampai mencuci tangan.
Memakai masker kain, katanya, dapat mengurangi risiko tertular COVID-19 hingga 44 persen dan menjaga jarak lebih dari dua meter efektif menurunkan risiko tertular hingga 82 persen.
Baca juga: Update 4 Juli: Kasus baru positif COVID-19 ditemukan di Lahat, total kasus di Sumsel hari ini bertambah 49 orang
Baca juga: UTBK UIN Raden Fatah Palembang dihentikan karena dampak COVID-19
"Semua tentu ingin kembali produktif dalam beraktifitas, namun pastikan juga tetap aman dari orang-orang yang mungkin membawa COVID-19 tanpa orang itu menyadarinya," tambahnya.
Ia berharap masyarakat memahami kondisi Sumsel yang belum bebas sepenuhnya dari COVID-19 karena angka reproduksi efektif masih di atas 1, atau satu orang masih berpotensi menularkan ke dua orang lainnya.
Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sumsel sendiri terus bertambah setiap hari, seperti penambahan 49 orang pada Sabtu (4/7), kasus baru terbanyak masih didominasi Kota Palembang (26 orang), Muara Enim (17), Banyuasin (tiga), Lahat (dua) dan Ogan Ilir (satu).
Sementara kasus sembuh juga bertambah 34 orang, yakni dari Palembang (16 orang), Banyuasin (10), Muara Enim (lima), dan OKI (tiga), total kasus sembuh menjadi 1.147 orang (52 persen).
Baca juga: GTPP Sumsel: Kampung Tangkal COVID-19 perlu diperbanyak untuk pencegahan
Baca juga: Angka kematian COVID-19 di Sumsel melewati 100 kasus
Sedangkan kasus meninggal tidak bertambah atau tetap 104 orang (4,7 persen).
Dari total 2.205 kasus positif di Sumsel, masih terdapat 954 kasus aktif yang mendapat penanganan di Kota Palembang (776 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (65 kasus), Muara Enim (50 kasus), Kabupaten Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 12 kasus.
Sedangkan OKI (10 kasus), Musi Banyuasin (sembilan kasus), Lubuklinggau (tujuh kasus), Ogan Ilir (delapan kasus), OKU Timur (empat kasus), Pagaralam (dua kasus), Lahat (dua), dan Empat Lawang (satu kasus), serta khusus luar wilayah terdapat tiga kasus, demikian Iche Andriany Liberty.
"Frekuensi mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir 6 hingga 10 kali dapat menurunkan risiko penularan hingga 34 persen," kata anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumsel Dr Iche Andriany Liberty, SKM, M.Kes di Palembang, Sabtu.
Menurut dia para peneliti di seluruh dunia telah mengumpulkan bukti efektifitas tiga protokol kesehatan dalam mencegah penularan COVID-19, mulai dari memakai masker, menjaga jarak sampai mencuci tangan.
Memakai masker kain, katanya, dapat mengurangi risiko tertular COVID-19 hingga 44 persen dan menjaga jarak lebih dari dua meter efektif menurunkan risiko tertular hingga 82 persen.
Baca juga: Update 4 Juli: Kasus baru positif COVID-19 ditemukan di Lahat, total kasus di Sumsel hari ini bertambah 49 orang
Baca juga: UTBK UIN Raden Fatah Palembang dihentikan karena dampak COVID-19
"Semua tentu ingin kembali produktif dalam beraktifitas, namun pastikan juga tetap aman dari orang-orang yang mungkin membawa COVID-19 tanpa orang itu menyadarinya," tambahnya.
Ia berharap masyarakat memahami kondisi Sumsel yang belum bebas sepenuhnya dari COVID-19 karena angka reproduksi efektif masih di atas 1, atau satu orang masih berpotensi menularkan ke dua orang lainnya.
Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sumsel sendiri terus bertambah setiap hari, seperti penambahan 49 orang pada Sabtu (4/7), kasus baru terbanyak masih didominasi Kota Palembang (26 orang), Muara Enim (17), Banyuasin (tiga), Lahat (dua) dan Ogan Ilir (satu).
Sementara kasus sembuh juga bertambah 34 orang, yakni dari Palembang (16 orang), Banyuasin (10), Muara Enim (lima), dan OKI (tiga), total kasus sembuh menjadi 1.147 orang (52 persen).
Baca juga: GTPP Sumsel: Kampung Tangkal COVID-19 perlu diperbanyak untuk pencegahan
Baca juga: Angka kematian COVID-19 di Sumsel melewati 100 kasus
Sedangkan kasus meninggal tidak bertambah atau tetap 104 orang (4,7 persen).
Dari total 2.205 kasus positif di Sumsel, masih terdapat 954 kasus aktif yang mendapat penanganan di Kota Palembang (776 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (65 kasus), Muara Enim (50 kasus), Kabupaten Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 12 kasus.
Sedangkan OKI (10 kasus), Musi Banyuasin (sembilan kasus), Lubuklinggau (tujuh kasus), Ogan Ilir (delapan kasus), OKU Timur (empat kasus), Pagaralam (dua kasus), Lahat (dua), dan Empat Lawang (satu kasus), serta khusus luar wilayah terdapat tiga kasus, demikian Iche Andriany Liberty.