Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi positif COVID-19 kembali bertambah 29 orang per 1 Juli sehingga total menjadi 2.078 kasus dan Kota Pagaralam mencatatkan kasus lokal pertama.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri mengatakan 29 penambahan kasus hari ini Selasa (1/7) berasal dari Kota Palembang (22 orang), Muara Enim (dua), PALI (dua), serta Banyuasin, Lubuklinggau dan Pagaralam masing-masing satu orang.
"Kasus di Pagaralam itu penularannya terjadi (lokal)," ujarnya.
Kasus di Pagaralam tersebut seorang pegawai UPTD Samsat Pagaralam yang berdomisili di sekitar Pasar Kota Pagaralam, kasusnya saat ini menjalani isolasi mandiri karena tidak mengalami gejala atau OTG.
Baca juga: Update 30 Juni: Warga Sumsel terkonfirmasi positif COVID-19 hingga kini telah mencapai 2.049 orang
Baca juga: Dosen UIN Palembang positif COVID-19, ini penjelasan gugus tugas
Temuan kasus itu bermula dari adanya pegawai Samsat yang merupakan warga Kota Palembang dinyatakan positif COVID-19, kemudian dilakukan uji usap (swab) terhadap 33 pegawai lainnya dan didapatkan satu pegawai hasilnya positif.
Kasus tersebut menjadi temuan positif COVID-19 pertama yang didapat warga lokal Pagaralam.
Sebab dua kasus sebelumnya merupakan warga Pagaralam yang tertular di Sukabumi lalu menjalani karantina di Palembang sehingga tidak sempat pulang ke Pagaralam, dan kasus kedua seorang santri warga Palembang yang baru ketahuan positif saat tiba di Pagaralam.
Temuan kasus tersebut cukup disayangkan karena Kota Pagaralam selama ini menjadi satu-satunya wilayah zona hijau dari 17 kabupaten/kota di Sumsel dan masuk daerah risiko rendah, meski demikian gugus sumsel tidak menyebut kasus itu sebagai kecolongan.
Baca juga: Kasus sembuh positif COVID-19 di Sumsel lampaui angka 1.000 orang
Baca juga: Pakar Epidemiologi: Masyarakat Sumsel lepas kontrol hadapi normal baru, banyak tak gunakan masker
"Tidak (kecolongan), karena dia ada riwayat kontak dengan rekan kerjanya yang datang ke Pagaralam," kata Yusri menegaskan.
Sementara bertambahnya kasus positif pada hari ini juga diikuti dengan meningkatnya kasus sembuh sebanyak 19 orang, terdiri dari PALI (enam), Palembang (lima), Lubuklinggau (empat), Banyuasin (tiga), dan Muara Enim (satu), sehingga totalnya menjadi 1.051 orang atau 50,6 persen.
Namun kasus meninggal juga bertambah tujuh orang dan semuanya dari Kota Palembang, sehingga totalnya menjadi 97 orang atau 4,7 persen dan semakin mendekati rata-rata nasional (5 persen).
Dari 2.078 kasus positif di Sumsel, masih terdapat 930 kasus aktif yang mendapat penanganan di Kota Palembang (736 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (67 kasus), OKI (43 kasus), Muara Enim (37 kasus), Lubuklinggau (tujuh kasus).
Kabupaten PALI (12 kasus), Musi Banyuasin (delapan kasus), Ogan Ilir (lima kasus), OKU Timur (lima kasus), serta Prabumulih, Empat Lawang, dan Pagaralam masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri mengatakan 29 penambahan kasus hari ini Selasa (1/7) berasal dari Kota Palembang (22 orang), Muara Enim (dua), PALI (dua), serta Banyuasin, Lubuklinggau dan Pagaralam masing-masing satu orang.
"Kasus di Pagaralam itu penularannya terjadi (lokal)," ujarnya.
Kasus di Pagaralam tersebut seorang pegawai UPTD Samsat Pagaralam yang berdomisili di sekitar Pasar Kota Pagaralam, kasusnya saat ini menjalani isolasi mandiri karena tidak mengalami gejala atau OTG.
Baca juga: Update 30 Juni: Warga Sumsel terkonfirmasi positif COVID-19 hingga kini telah mencapai 2.049 orang
Baca juga: Dosen UIN Palembang positif COVID-19, ini penjelasan gugus tugas
Temuan kasus itu bermula dari adanya pegawai Samsat yang merupakan warga Kota Palembang dinyatakan positif COVID-19, kemudian dilakukan uji usap (swab) terhadap 33 pegawai lainnya dan didapatkan satu pegawai hasilnya positif.
Kasus tersebut menjadi temuan positif COVID-19 pertama yang didapat warga lokal Pagaralam.
Sebab dua kasus sebelumnya merupakan warga Pagaralam yang tertular di Sukabumi lalu menjalani karantina di Palembang sehingga tidak sempat pulang ke Pagaralam, dan kasus kedua seorang santri warga Palembang yang baru ketahuan positif saat tiba di Pagaralam.
Temuan kasus tersebut cukup disayangkan karena Kota Pagaralam selama ini menjadi satu-satunya wilayah zona hijau dari 17 kabupaten/kota di Sumsel dan masuk daerah risiko rendah, meski demikian gugus sumsel tidak menyebut kasus itu sebagai kecolongan.
Baca juga: Kasus sembuh positif COVID-19 di Sumsel lampaui angka 1.000 orang
Baca juga: Pakar Epidemiologi: Masyarakat Sumsel lepas kontrol hadapi normal baru, banyak tak gunakan masker
"Tidak (kecolongan), karena dia ada riwayat kontak dengan rekan kerjanya yang datang ke Pagaralam," kata Yusri menegaskan.
Sementara bertambahnya kasus positif pada hari ini juga diikuti dengan meningkatnya kasus sembuh sebanyak 19 orang, terdiri dari PALI (enam), Palembang (lima), Lubuklinggau (empat), Banyuasin (tiga), dan Muara Enim (satu), sehingga totalnya menjadi 1.051 orang atau 50,6 persen.
Namun kasus meninggal juga bertambah tujuh orang dan semuanya dari Kota Palembang, sehingga totalnya menjadi 97 orang atau 4,7 persen dan semakin mendekati rata-rata nasional (5 persen).
Dari 2.078 kasus positif di Sumsel, masih terdapat 930 kasus aktif yang mendapat penanganan di Kota Palembang (736 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (67 kasus), OKI (43 kasus), Muara Enim (37 kasus), Lubuklinggau (tujuh kasus).
Kabupaten PALI (12 kasus), Musi Banyuasin (delapan kasus), Ogan Ilir (lima kasus), OKU Timur (lima kasus), serta Prabumulih, Empat Lawang, dan Pagaralam masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.