Palembang (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan mengklarifikasi informasi terkait adanya dosen Universitas Islam Negeri Fatah Palembang yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Sumatera Selatan (Sumsel) Yusri di Palembang, Selasa, mengatakan informasi tersebut kemungkinan berkembang dari proses pengambilan sampel swab yang dilakukan di Puskesmas Pembantu (Pustu) UIN Raden Fatah.

"Di dalam komplek UIN ada Pustu, nah Pustu itu memang menjadi tempat pengambilan swab untuk warga sekitar kampus, barangkali ada prasangka yang positif dari lingkungan kampus," ujarnya.

Menurut dia, Pustu tersebut milik Pemkot Palembang dan memang diperuntukkan warga sekitar kampus Univeristas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

Baca juga: Update 29 Juni: Positif COVID-19 Sumsel mencapai 2.023 kasus, sembuh lampaui angka 1.000 orang

Baca juga: Pakar Epidemiologi: Masyarakat Sumsel lepas kontrol hadapi normal baru, banyak tak gunakan masker

Maka pengambilan swab juga bisa menggunakan pustu agar lebih aman bagi tenaga kesehatan dan masyarakat.

Pihaknya sendiri mengaku belum menerima informasi resmi terkait adanya dosen dan mahasiswa UIN Raden Fatah yang terkonfirmasi positif.

"Kalaupun ada mahasiswa yang positif, mungkin sumbernya dari luar kampus karena mahasiswa sudah tiga bulan terakhir belajar dari rumah," tambahnya.

Baca juga: Kota Palembang satu-satunya zona merah COVID-19 di Sumsel

Sementara Ketua Gugus Tugas Penanggulangan COVID-9 UIN Raden Fatah, Zainal Burlian, mengatakan bahwa tidak ada dosen maupun pegawai yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Yang positif itu mahasiswa yang kemarin KKN, tapi sudah diisolasi," tegasnya.

Kendati demikian pihaknya tetap mengambil langkah pencegahan dengan menyemprotkan cairan disinfektan ke semua gedung kampus, menutup area kampus dan meminta dosen kembali bekerja dari rumah (WFH) selama 14 hari ke depan.

Pewarta : Aziz Munajar
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024