Batam (ANTARA) - Dua bayi kembar perempuan berusia 1 tahun bersama kedua orang tuanya dinyatakan positif COVID-19, pasien 123, 124, 125 dan 126 Kota Batam, Kepulauan Riau.
"Anak kembar," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Sabtu.
Didi menyatakan, awalnya keluarga itu menjalani karantina di Rumah Susun BP Batam. Namun, karena telah nampak gejala terpapar Virus Corona, maka langsung dipindahkan ke rumah sakit swasta rujukan.
Kedua bayi kembar bersama orang tuanya dikarantina di Rusun BP Batam terkait dengan pengembangan Penyelidikan Epidemiologi (PE) lebih lanjut terhadap klaster HOG, kasus 49 dan 82, yang melibatkan jemaat gereja.
Baca juga: Dua bayi laki-laki berusia 14 hari di Musi Rawas positif COVID-19
Baca juga: Balita berusia dua tahun asal Ogan Ilir meninggal akibat terinfeksi COVID-19, ini kronologinya
Dalam keterangan tertulis, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam Muhammad Rudi menyatakan saat menjalani isolasi di Rusun BP Batam, bayi terlihat lemah (dehidrasi) karena tidak mau makan dan minum.
"Sejauh ini kondisi yang bersangkutan dalam keadaan cukup stabil dan masih dalam perawatan isolasi/karantina guna penanganan kesehatannya di rumah sakit tempatnya dirawat," kata dia.
Sama dengan dua bayi kembarnya, orang tuanya juga tengah menjalani isolasi di rumah sakit yang sama.
Kondisinya juga relatif stabil.
Sementara itu, hingga Sabtu, tercatat pasien postitif COVID-19 di Batam 128 orang, 47 di antaranya dinyatakan pulih, 11 meninggal dan yang lain masih dalam perawatan.
Baca juga: Bayi TKI asal Ogan Ilir sembuh dari COVID-19, namun ibunya masih jalani perawatan
"Anak kembar," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Sabtu.
Didi menyatakan, awalnya keluarga itu menjalani karantina di Rumah Susun BP Batam. Namun, karena telah nampak gejala terpapar Virus Corona, maka langsung dipindahkan ke rumah sakit swasta rujukan.
Kedua bayi kembar bersama orang tuanya dikarantina di Rusun BP Batam terkait dengan pengembangan Penyelidikan Epidemiologi (PE) lebih lanjut terhadap klaster HOG, kasus 49 dan 82, yang melibatkan jemaat gereja.
Baca juga: Dua bayi laki-laki berusia 14 hari di Musi Rawas positif COVID-19
Baca juga: Balita berusia dua tahun asal Ogan Ilir meninggal akibat terinfeksi COVID-19, ini kronologinya
Dalam keterangan tertulis, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam Muhammad Rudi menyatakan saat menjalani isolasi di Rusun BP Batam, bayi terlihat lemah (dehidrasi) karena tidak mau makan dan minum.
"Sejauh ini kondisi yang bersangkutan dalam keadaan cukup stabil dan masih dalam perawatan isolasi/karantina guna penanganan kesehatannya di rumah sakit tempatnya dirawat," kata dia.
Sama dengan dua bayi kembarnya, orang tuanya juga tengah menjalani isolasi di rumah sakit yang sama.
Kondisinya juga relatif stabil.
Sementara itu, hingga Sabtu, tercatat pasien postitif COVID-19 di Batam 128 orang, 47 di antaranya dinyatakan pulih, 11 meninggal dan yang lain masih dalam perawatan.
Baca juga: Bayi TKI asal Ogan Ilir sembuh dari COVID-19, namun ibunya masih jalani perawatan