Baturaja (ANTARA) - Warga Desa Bandar Jaya, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan hingga saat ini belum masuk jaringan listrik PLN sehingga masyarakat masih menggunakan mesin ganset untuk penerangan rumah tangga.
Kepala Desa Bandar Jaya OKU, Waladiah di Baturaja, Jumat menuturkan bahwa hingga saat ini puluhan rumah warga di Dusun III desa setempat belum dialiri jaringan listrik PLN.
"Ada puluhan rumah warga di Dusun III desa kami belum ada jaringan listrik," katanya.
Menurut dia, selama ini warga yang belum memiliki jaringan listrik PLN tersebut memanfaatkan panel surya dan mesin ganset untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga khususnya saat malam hari.
Sumber penerangan tersebut, kata dia, dinilai belum dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi warga di wilayah setempat.
Sebab, panel surya yang dianggarkan pihaknya menggunakan dana desa tahun 2017 berjumlah tujuh titik tersebut hanya mampu memenuhi kebutuhan listrik 32 rumah.
"Sedangkan, di dusun tersebut ada 84 rumah warga," ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, pada tahun ini menggunakan dana desa setempat pihaknya kembali akan menganggarkan pemasangan tiang listrik beton dan jaringan kabel guna memenuhi kebutuhan listrik bagi warga di wilayah itu.
"Kami hanya diwajibkan membeli meteran saja karena kabel dan tiang beton menurut informasi didapat gratis," tegasnya.
Terkait iuran bulanan listrik tersebut, ia mengaku bebannya akan dibebankan kepada masing-masing warga yang dialiri jaringan listrik.
"Namun, kami berharap listrik warga di Dusun III ini mendapat subsidi karena masyarakatnya tergolong tidak mampu," katanya berharap.
Kepala Desa Bandar Jaya OKU, Waladiah di Baturaja, Jumat menuturkan bahwa hingga saat ini puluhan rumah warga di Dusun III desa setempat belum dialiri jaringan listrik PLN.
"Ada puluhan rumah warga di Dusun III desa kami belum ada jaringan listrik," katanya.
Menurut dia, selama ini warga yang belum memiliki jaringan listrik PLN tersebut memanfaatkan panel surya dan mesin ganset untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga khususnya saat malam hari.
Sumber penerangan tersebut, kata dia, dinilai belum dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi warga di wilayah setempat.
Sebab, panel surya yang dianggarkan pihaknya menggunakan dana desa tahun 2017 berjumlah tujuh titik tersebut hanya mampu memenuhi kebutuhan listrik 32 rumah.
"Sedangkan, di dusun tersebut ada 84 rumah warga," ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, pada tahun ini menggunakan dana desa setempat pihaknya kembali akan menganggarkan pemasangan tiang listrik beton dan jaringan kabel guna memenuhi kebutuhan listrik bagi warga di wilayah itu.
"Kami hanya diwajibkan membeli meteran saja karena kabel dan tiang beton menurut informasi didapat gratis," tegasnya.
Terkait iuran bulanan listrik tersebut, ia mengaku bebannya akan dibebankan kepada masing-masing warga yang dialiri jaringan listrik.
"Namun, kami berharap listrik warga di Dusun III ini mendapat subsidi karena masyarakatnya tergolong tidak mampu," katanya berharap.