Palembang (ANTARA) - Satuan tugas gabungan kembali menerjunkan 590 personel tambahan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Wilayah Sumatera Selatan seiring perpanjangan status siaga darurat karhutla hingga 30 November 2019.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, mengatakan total seluruh personel gabungan berjumlah 760 terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD, MA dan Pol PP.

"Semua personel gabungan akan bersiaga sampai 30 November 2019," ujar Ansori.

Personel gabungan fokus memadamkan api karhutla di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) karena titik panas (hotspot) di wilayah tersebut terus terpantau meningkat secara fluktuatif.

Sebaran personel dibagi menjadi dua, sektor pertama berjumlah 390 personel mencakupi Desa Tanjung Lubuk, Kayuagung, Pedamaran, S. Menang, Karang Sia, Simpang Tiga, Cengal, Talang Rimba, Sungai Jeruju, dan Ulak Kedongdong.

Sektor kedua berjumlah 370 personel mencakupi Desa Sungai Lumpur, Sungai Ketupak, Pulu Beruang I, Pulu Beruang II, Talang Seluang, Lebung Itam, Panca Warna, Jungkal, Riding dan Air Rumbai.

"Upaya pemadaman juga mengerahkan 65 mesin, sektor satu dikerahkan 39 mesin dan di sektor dua ada 26 mesin," tambahnya.

Sementara BPBD Sumsel jugajuga mencatat sudah 361.857 hektar lahan terbakar akibat kebakaran hutan dan lahan hingga 30 Oktober 2019, sebanyak 204.974 hektar atau 56,65 persen di antaranya berada di Kabupaten OKI.

Pewarta : Aziz Munajar
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024