Palembang (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pertumbuhan perbankan syariah dengan menggelar ajang Expo Islamic Banking (iB) Vaganza di Palembang pada 23-25 Agustus 2019.
Deputi Komisioner Edukasi Dan Perlindungan Konsumen Sarjito di Palembang, Jumat, mengatakan perkembangan perbankan syariah di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan perbankan konvensional sehingga perlu percepatan.
Berdasarkan data OJK per Mei 2019 diketahui bahwa komposisi total aset perbankan syariah secara nasional hanya mencapai Rp484,62 triliun dengan pangsa pasar perbankan syariah 5,85 persen.
“Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim ternyata tidak serta merta menjadi key driver dalam meningkatkan perkembangan perbankan syariah,” kata dia.
Ia mengatakan, hal tersebut terjadi disebabkan karena salah satunya oleh rendahnya tingkat literasi keuangan syariah yaitu 8,1 persen dibandingkan dengan konvensional sebesar 29,5 persen menurut data OJK 2016.
Sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mengembangkan keuangan syariah di Indonesia, OJK berupaya meningkatkan program literasi dan edukasi keuangan kepada masyarakat, diantaranya mengenai produk dan jasa layanan keuangan syariah yang saat ini sudah semakin beragam.
Seiring dengan perkembangan tersebut, masyarakat diharapkan untuk tidak hanya sekedar memahami tetapi dapat memiliki maupun menggunakan produk/layanan jasa keuangan syariah.
Expo iB Vaganza merupakan bagian dari rangkaian kampanye Aku Cinta Keuangan Syariah (ACKS) yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Juni 2015 di acara Pasar Rakyat Syariah di Jakarta.
“Sejak dicanangkannya Kampanye ACKS, berbagai kegiatan terus dilakukan secara berkesinambungan dalam rangka menumbuhkan minat masyarakat terhadap keuangan syariah,” kata dia.
OJK semakin optimistis bahwa pertumbuhan perbankan syariah akan terus membaik sejalan dengan proyeksi membaiknya pertumbuhan perekonomian domestik yang ditunjang oleh kebijakan pemerintah dalam memperbaiki postur fiskal dan kebijakan pembangunan infrastruktur serta proyek prioritas pemerintah lainnya.
Selain itu, OJK juga terus mendorong percepatan program industrialisasi, peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan literasi dan akses pembiayaan masyarakat serta optimalisasi potensi ekonomi syariah.
"Harapannya, industri keuangan syariah khususnya perbankan syariah lebih berperan serta menggarap sektor-sektor yang potensial," kata dia
Sejak berdirinya bank syariah pada awal 1990-an, perbankan syariah telah memberikan kontribusi positif dalam mendukung inklusi keuangan, khususnya bagi masyarakat yang menginginkan layanan keuangan yang memenuhi prinsip syariah pada berbagai level, mulai dari usaha korporasi hingga masyarakat grass-root, yang belum terjangkau layanan keuangan formal.
Keberadaan industri perbankan syariah dapat memberikan pilihan instrumen dan bentuk layanan perbankan yang lebih variatif dengan berbagai keunggulan. Bank syariah hadir dengan keunikan produk dan layanannya yang modern, namun tetap mengedepankan prinsip-prinsip syariah.
Sisi modern tersebut tercermin melalui ketersediaan berbagai layanan e-banking, mulai dari mobile banking, internet banking dan berbagai produk digital lainnya oleh bank syariah. Selain itu, untuk mendukung program cashless society beberapa bank syariah telah mengeluarkan e-money yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Sementara itu, Kepala OJK Regional 7 Sumatera Bagian Selatan Panca Hadi Suryanto mengatakan, OJK bersama Forum Islamic Banking Marketing Communications (iB Marcomm) kembali menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan dalam bentuk pameran (Expo iB Vaganza) di Palembang yang bertempat di Palembang Icon Mall.
iB Vaganza di Palembang akan diikuti oleh 14 industri perbankan syariah yaitu Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN, UUS Bank CIMB Niaga, UUS Bank Danamon Indonesia, UUS Bank OCBC NISP, UUS Bank Maybank Indonesia, UUS BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Selain itu peserta lainnya adalah Pegadaian Syariah, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), PT Rintis Sejahtera, dan Bank Indonesia.
Kegiatan Expo islamic Banking (iB) Vaganza tersebut diselenggarakan dengan konsep edutainment, yang merupakan perpaduan antara edukasi keuangan yang disampaikan melalui talkshow, pameran produk dan layanan jasa keuangan (expo) dan entertainment berupa hiburan yang menyajikan perlombaan dan pertunjukan akustik.
Deputi Komisioner Edukasi Dan Perlindungan Konsumen Sarjito di Palembang, Jumat, mengatakan perkembangan perbankan syariah di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan perbankan konvensional sehingga perlu percepatan.
Berdasarkan data OJK per Mei 2019 diketahui bahwa komposisi total aset perbankan syariah secara nasional hanya mencapai Rp484,62 triliun dengan pangsa pasar perbankan syariah 5,85 persen.
“Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim ternyata tidak serta merta menjadi key driver dalam meningkatkan perkembangan perbankan syariah,” kata dia.
Ia mengatakan, hal tersebut terjadi disebabkan karena salah satunya oleh rendahnya tingkat literasi keuangan syariah yaitu 8,1 persen dibandingkan dengan konvensional sebesar 29,5 persen menurut data OJK 2016.
Sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mengembangkan keuangan syariah di Indonesia, OJK berupaya meningkatkan program literasi dan edukasi keuangan kepada masyarakat, diantaranya mengenai produk dan jasa layanan keuangan syariah yang saat ini sudah semakin beragam.
Seiring dengan perkembangan tersebut, masyarakat diharapkan untuk tidak hanya sekedar memahami tetapi dapat memiliki maupun menggunakan produk/layanan jasa keuangan syariah.
Expo iB Vaganza merupakan bagian dari rangkaian kampanye Aku Cinta Keuangan Syariah (ACKS) yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Juni 2015 di acara Pasar Rakyat Syariah di Jakarta.
“Sejak dicanangkannya Kampanye ACKS, berbagai kegiatan terus dilakukan secara berkesinambungan dalam rangka menumbuhkan minat masyarakat terhadap keuangan syariah,” kata dia.
OJK semakin optimistis bahwa pertumbuhan perbankan syariah akan terus membaik sejalan dengan proyeksi membaiknya pertumbuhan perekonomian domestik yang ditunjang oleh kebijakan pemerintah dalam memperbaiki postur fiskal dan kebijakan pembangunan infrastruktur serta proyek prioritas pemerintah lainnya.
Selain itu, OJK juga terus mendorong percepatan program industrialisasi, peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan literasi dan akses pembiayaan masyarakat serta optimalisasi potensi ekonomi syariah.
"Harapannya, industri keuangan syariah khususnya perbankan syariah lebih berperan serta menggarap sektor-sektor yang potensial," kata dia
Sejak berdirinya bank syariah pada awal 1990-an, perbankan syariah telah memberikan kontribusi positif dalam mendukung inklusi keuangan, khususnya bagi masyarakat yang menginginkan layanan keuangan yang memenuhi prinsip syariah pada berbagai level, mulai dari usaha korporasi hingga masyarakat grass-root, yang belum terjangkau layanan keuangan formal.
Keberadaan industri perbankan syariah dapat memberikan pilihan instrumen dan bentuk layanan perbankan yang lebih variatif dengan berbagai keunggulan. Bank syariah hadir dengan keunikan produk dan layanannya yang modern, namun tetap mengedepankan prinsip-prinsip syariah.
Sisi modern tersebut tercermin melalui ketersediaan berbagai layanan e-banking, mulai dari mobile banking, internet banking dan berbagai produk digital lainnya oleh bank syariah. Selain itu, untuk mendukung program cashless society beberapa bank syariah telah mengeluarkan e-money yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Sementara itu, Kepala OJK Regional 7 Sumatera Bagian Selatan Panca Hadi Suryanto mengatakan, OJK bersama Forum Islamic Banking Marketing Communications (iB Marcomm) kembali menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan dalam bentuk pameran (Expo iB Vaganza) di Palembang yang bertempat di Palembang Icon Mall.
iB Vaganza di Palembang akan diikuti oleh 14 industri perbankan syariah yaitu Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN, UUS Bank CIMB Niaga, UUS Bank Danamon Indonesia, UUS Bank OCBC NISP, UUS Bank Maybank Indonesia, UUS BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Selain itu peserta lainnya adalah Pegadaian Syariah, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), PT Rintis Sejahtera, dan Bank Indonesia.
Kegiatan Expo islamic Banking (iB) Vaganza tersebut diselenggarakan dengan konsep edutainment, yang merupakan perpaduan antara edukasi keuangan yang disampaikan melalui talkshow, pameran produk dan layanan jasa keuangan (expo) dan entertainment berupa hiburan yang menyajikan perlombaan dan pertunjukan akustik.