Palembang (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia II Cabang Palembang menyiapkan Pelabuhan Sungai Lais, Palembang untuk menopang aktivitas di Pelabuhan Boom Baru demi semakin lancarnya kinerja penyaluran logistik di Provinsi Sumatera Selatan.
General Manager PT Pelindo II atau Indonesia Port Corporation (IPC) Cabang Palembang Agus Edi Santoso di Palembang, Selasa, mengatakan, pengembangan Pelabuhan Sungai Lais yang berjarak hanya 10 kilometer Pelabuhan Boom Baru ini dinilai sangat tepat dilakukan pada 2019 ini karena Pelabuhan Boom Baru diperkirakan semakin terbatas pada masa datang.
“Pelabuhan Boom Baru hanya memiliki luas 24 hektare, dan sulit untuk dikembangkan lagi karena okupansinya sudah 95 persen. Sementara Pelabuhan Sungai Lais ini memiliki luas 200 hektare,” kata dia.
Ia mengatakan selama ini, Pelabuhan Sungai Lais hanya melayani kapal-kapal tradisional (Kapal Layar Motor/KLM) untuk angkutan pangan (sembako) maupun angkutan bahan material bangunan, seperti semen untuk dikirim ke wilayah pelosok.
Pelabuhan Sungai Lais juga melayani penyaluran logistik pelanggan dengan produk komoditas curah cair seperti High Speed Diesel (HSD) dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), serta komoditas curah kering seperti batu split dan pasir.
Namun, jika dikembangkan secara masif maka pelabuhan ini bisa memberikan pelayanan yang setara seperti Pelabuhan Boom Baru, asalkan dilengkapi sarana dan prasarana yang sepadan.
Oleh karena itu, pada rencana bisnis perusahaan pada 2019 akan dilakukan pendalaman kolam di Pelabuhan Sungai Lais ini, agar bisa disandari kapal berkapasitas 2.000 ton. Sementara ini, kedalaman kolam hanya 1-3 meter saja yang sangat tergantung pada pasang surut air sungai.
Pada tahun ini, manajemen IPC Palembang akan mencanangkan pembangunan dermaga jetty dengan spesifikasi trestle sepanjang 50 meter menjorok ke arah sungai. Lebar dermaga ini mencapai 10 meter dengan luas total seluas 1.250 meter persegi.
"Nantinya dermaga ini sudah memiliki kedalaman kolam pelabuhan 2,5-5 meter, sehingga kapal-kapal pengangkut komoditi curah cair dan curah kering dengan kapasitas hingga 5.000 ton/meter kubik bisa bersandar,” kata dia.
Selain itu untuk mendukung kelancaran keluar masuk barang, perusahaan juga membangun jalan menuju Pelabuhan Sungai Lais sejauh 1.770 meter dengan lebar 8 meter.
“Dengan adanya pelabuhan ini sudah barang tentu akan menggeliatkan perekonomian masyarakat karena ada sentra ekonomi baru di sekitarnya,” kata dia.
Pelabuhan Boom Baru merupakan satu dari dua pelabuhan di Tanah Air yang masih eksis menjadi urat nadi perekonomian suatu kota. Jika Pelabuhan Pontianak di tepi Sungai Kapuas, maka Pelabuhan Boom Baru di tepi Sungai Musi.
Layaknya pelabuhan sungai, tentunya akses dan infrastrukturnya sangat terbatas sehingga membutuhkan pelabuhan penopang.