Pandeglang (ANTARA News Sumsel) - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan impor beras sangat diperlukan untuk menjaga kebutuhan pangan nasional juga untuk menstabilkan harga di pasaran.

"Karena itu, kami sampaikan dalam debat calon presiden (capres) bahwa impor itu sangat diperlukan," kata Jokowi saat kunjungan kerja ke Panimbang, Pandeglang, Banten, Senin.

Pemerintah mengimpor beras itu dijadikan sebagai cadangan strategis untuk memenuhi ketersediaan pangan nasional.

Selain itu juga mampu menstabilkan harga di pasaran dan dapat mengatasi inflasi.

Apabila, harga stabil dan inflasi terjaga dengan baik, tentu daya beli masyarakat meningkat," katanya.

Menurut dia, impor beras juga bisa dilakukan, apabila bangsa ini terkena bencana alam juga gagal panen akibat terserang hama maupun penyakit tanaman.

"Karena itu, pemerintah masih memerlukan impor beras dari luar negeri," ujarnya.

Namun, Jokowi mengapresiasi produksi beras tahun 2018 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) surplus hingga 2,8 juta ton.

Sedangkan, produksi beras mencapai 33 juta ton dan kebutuhan konsumsi sekitar 29 juta ton.

"Produksi beras surplus itu dikeluarkan oleh lembaga dan kementerian dan bukan mengarang. Coba produksi beras itu dikonfirmasikan ke BPS," katanya menjelaskan.

Pewarta : Mansyur suryana
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024