Lubuklinggau (ANTARA News Sumsel) - Puluhan siswa Sekolah Dasar dari Yayasan Baitu Ala Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, melakukan aksi demo menolak pembangunan tembokdi wilayah tempat mereka sekolah, karena dianggap menghambat proses belajar mengajar.

"Tanah tersebut milik pemerintah daerah, kenapa ada warga yang mengakuinya dan sampai membangun tembok," kata wali murid Joni Beri yang ikut berdemo kepada media, Jumat.

Dilajutkannya, tanah tersebut itu adalah milik pemerintah yang diperuntukan untuk pendidikan.

Selain SD, tanah tersebut rencananya juga untuk pembangunan gedung SMP, namun karena ada pembangunan itu dapat menghambat proses belajar.

"Sebab itu hari ini kita melakukan aksi, agar pembangunan tersebut dibatalkan sampai ada kejelasan tanah tersebut milik siapa," tegasnya.

Dikatakannya, apabila nantinya masih terus dibangun, maka langkah selanjutnya adalah proses hukum.

Sementara, pemilik tanah Ilyas mengaku pihaknya tidak pernah menghalangi siswa untuk sekolah, apabila yayasan merasa tanah tersebut miliknya silakan dibawah keranah hukum.

"Tujuan kami memagar untuk membatasi hak kami, namun dengan adanya demo ini, pekerjaan pembangunan akan tetap dibangun," tutupnya.


Pewarta : Sudirman
Editor : Erwin Matondang
Copyright © ANTARA 2024