Mangupura (ANTARA Sumsel) - Sebuah perusahaan yang bergerak dalam pengadaan pakaian jadi (garmen) di Kabupaten Badung, Bali memproduksi berbagai jenis busana yang produknya menembus pasaran ekspor.
"Produk busana dalam berbagai jenis rancang bangun (desain) menembus pasaran ke negara-negara di kawasan Asia dan Eropa," kata Ni Nyoman Trisnawati, SE, pengelola perusahaan CV. Madin Pramata Duta Mengwi, Kabupaten Badung, Kamis.
Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana itu dalam mengembangkan usahanya didukung oleh 30 pekerja yang memproduksi berbagai jenis busana, sesuai pesanan dari mitra kerjanya di mancanegara.
"Mitra usaha kami dari Jepang dan Inggris selama ini rutin memesan jenis matadagangan busana dalam jumlah lumayan besar," ujar Ni Nyoman Trisnawati.
Pesanan tersebut setiap tahun diperkirakan meningkat 20-30 persen, sehingga berpengaruh terhadap penambahan tenaga kerja.
CV. Madin Pramata Duta yang dirintisnya sejak tahun 2010, selain produknya menembus pasaran luar negeri, juga menggarap pasaran lokal di Bali antara lain melayani pembuatan seragam karyawan hotel, kampus, instansi pemerintah dan swasta.
"Dalam memproduksi berbagai jenis busana itu menekankan kualitas produk dan pelayanan sebagai upaya menjaga kepuasaan pelanggan," ujar Trisnawati, suami dari I Made Indrawan, SH yang juga ikut membantu mengembangkan usaha tersebut.
Berkat kerja keras dalam mengembangkan usaha busaha tersebut mampu meraih penghargaan "The Winner Indonesia Award 2016" dari Pusat Rekor Indonesia dan Majalah Penghargaan Indonesia di Denpasar, 28 Oktober 2016.
Prestasi tersebut diharapkan menjadi awal perjuangan dalam meningkatkan usaha, meningkatkan pencapaian omzet dan memudahkan penjualan ke pasaran dalam dan luar negeri.
Selain itu, mampu meningkatkan citra "Brand Image" perusahaan, sekaligus meningkatkan efektivitas dan penampilan (kredibilitas performance) perusahaan.
Usaha tersebut mengutamakan tenaga kerja lokal sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di lingkungan Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, Bali memperoleh devisa dari ekspor pakaian jadi bukan rajutan sebesar 4,30 juta dolar AS selama bulan September 2016, meningkat 1,33 persen dari bulan sebelumnya (Agustus 2016) yang tercatat 4,24 juta dolar AS.
Devisa tersebut juga meningkat 9,91 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, karena bulan September 2015 ekspor pakaian jadi itu mengantongi sebesar 3,91 juta dolar AS.
Pakaian jadi tersebut mampu memberikan andil sebesar 10,5 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 40,51 juta dolar AS selama bulan Oktober 2016, menurun 0,38 persen dibanding bulan sebelumnya tercatat 40,6 juta dolar AS.
"Produk busana dalam berbagai jenis rancang bangun (desain) menembus pasaran ke negara-negara di kawasan Asia dan Eropa," kata Ni Nyoman Trisnawati, SE, pengelola perusahaan CV. Madin Pramata Duta Mengwi, Kabupaten Badung, Kamis.
Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana itu dalam mengembangkan usahanya didukung oleh 30 pekerja yang memproduksi berbagai jenis busana, sesuai pesanan dari mitra kerjanya di mancanegara.
"Mitra usaha kami dari Jepang dan Inggris selama ini rutin memesan jenis matadagangan busana dalam jumlah lumayan besar," ujar Ni Nyoman Trisnawati.
Pesanan tersebut setiap tahun diperkirakan meningkat 20-30 persen, sehingga berpengaruh terhadap penambahan tenaga kerja.
CV. Madin Pramata Duta yang dirintisnya sejak tahun 2010, selain produknya menembus pasaran luar negeri, juga menggarap pasaran lokal di Bali antara lain melayani pembuatan seragam karyawan hotel, kampus, instansi pemerintah dan swasta.
"Dalam memproduksi berbagai jenis busana itu menekankan kualitas produk dan pelayanan sebagai upaya menjaga kepuasaan pelanggan," ujar Trisnawati, suami dari I Made Indrawan, SH yang juga ikut membantu mengembangkan usaha tersebut.
Berkat kerja keras dalam mengembangkan usaha busaha tersebut mampu meraih penghargaan "The Winner Indonesia Award 2016" dari Pusat Rekor Indonesia dan Majalah Penghargaan Indonesia di Denpasar, 28 Oktober 2016.
Prestasi tersebut diharapkan menjadi awal perjuangan dalam meningkatkan usaha, meningkatkan pencapaian omzet dan memudahkan penjualan ke pasaran dalam dan luar negeri.
Selain itu, mampu meningkatkan citra "Brand Image" perusahaan, sekaligus meningkatkan efektivitas dan penampilan (kredibilitas performance) perusahaan.
Usaha tersebut mengutamakan tenaga kerja lokal sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di lingkungan Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, Bali memperoleh devisa dari ekspor pakaian jadi bukan rajutan sebesar 4,30 juta dolar AS selama bulan September 2016, meningkat 1,33 persen dari bulan sebelumnya (Agustus 2016) yang tercatat 4,24 juta dolar AS.
Devisa tersebut juga meningkat 9,91 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, karena bulan September 2015 ekspor pakaian jadi itu mengantongi sebesar 3,91 juta dolar AS.
Pakaian jadi tersebut mampu memberikan andil sebesar 10,5 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 40,51 juta dolar AS selama bulan Oktober 2016, menurun 0,38 persen dibanding bulan sebelumnya tercatat 40,6 juta dolar AS.