Palembang, (ANTARA News) - Tim Japan International Cooperation Agency (JICA) menjajaki pengembangan limbah padat domestik di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Untuk proyek ini dari pemerintah pusat diusulkan Palembang dan Surabaya, kata salah satu tim Perumusan Proyek Advisor (Project Formulation Advisor) JICA Indonesia Keiko Kitamura di Palembang, Senin.
Menurut dia, sekarang bentuknya masih dalam tahap perencanaan dan kerja sama teknis.
"Kita masih mempelajari data dan informasi yang diperoleh dari Pemerintah Kota Palembang hari ini," katanya.
Ia mengatakan, kerja sama teknis itu mengenai persampahan.
Sementara itu, Wali Kota Palembang H Eddy Santana Putra menyatakan, tim peneliti dari Jepang ini akan membantu mengolah limbah masyarakat.
Pada pertemuan mereka mempertanyakan kebutuhan Pemerintah Kota Palembang dalam pelaksanaan program kebersihan.
"Kita sebutkan sumber daya manusia (SDM) yang ahli sangat kita butuhkan. Begitu pula dengan peningkatan kapasitas, sarana prasarana seperti buldoser, infrastruktur dan untuk proses sampah menjadi pupuk," ujar dia.
Ia berharap, nantinya dapat timbul suatu proyek baru untuk bisa menjadikan Palembang menjadi kota yang lebih baik dan diharapkan secepatnya bisa direalisasikan.
Sementara mengenai anggaran kebersihan di Kota Palembang, Eddy menjelaskan, akan selalu terjadi peningkatan setiap tahunnya jika pendapatan kota juga meningkat.
Pada tahun ini dana yang dianggarkan untuk lingkungan sekitar Rp70 miliar.
Besarannya sekitar 3,5 persen dari total APBD Rp2 triliun ini dialokasikan kepada Dinas Kebersihan Kota, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DP2K), Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Badan Lingkungan Hidup kemudian juga termasuk di Dinas PU Bina Marga.
Selain upaya dari tingkat instansi pemerintah, peran serta masyarakat juga dituntut untuk memperlancar program kebersihan yang dicanangkan.
Akan dibuat metode baru untuk perbaikan masalah lingkungan di tengah masyarakat sehingga Palembang dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal mengatasi masalah limbah padat yang ada.
Upaya yang dilakukan Pemkot Palembang yakni memperkenalkan kepada masyarakat tentang pengolahan limbah yang benar, kemudian konsep pengolahan sampah organik menjadi pupuk juga ditingkatkan, demikian wali kota Palembang. (ANT-SUS)
Untuk proyek ini dari pemerintah pusat diusulkan Palembang dan Surabaya, kata salah satu tim Perumusan Proyek Advisor (Project Formulation Advisor) JICA Indonesia Keiko Kitamura di Palembang, Senin.
Menurut dia, sekarang bentuknya masih dalam tahap perencanaan dan kerja sama teknis.
"Kita masih mempelajari data dan informasi yang diperoleh dari Pemerintah Kota Palembang hari ini," katanya.
Ia mengatakan, kerja sama teknis itu mengenai persampahan.
Sementara itu, Wali Kota Palembang H Eddy Santana Putra menyatakan, tim peneliti dari Jepang ini akan membantu mengolah limbah masyarakat.
Pada pertemuan mereka mempertanyakan kebutuhan Pemerintah Kota Palembang dalam pelaksanaan program kebersihan.
"Kita sebutkan sumber daya manusia (SDM) yang ahli sangat kita butuhkan. Begitu pula dengan peningkatan kapasitas, sarana prasarana seperti buldoser, infrastruktur dan untuk proses sampah menjadi pupuk," ujar dia.
Ia berharap, nantinya dapat timbul suatu proyek baru untuk bisa menjadikan Palembang menjadi kota yang lebih baik dan diharapkan secepatnya bisa direalisasikan.
Sementara mengenai anggaran kebersihan di Kota Palembang, Eddy menjelaskan, akan selalu terjadi peningkatan setiap tahunnya jika pendapatan kota juga meningkat.
Pada tahun ini dana yang dianggarkan untuk lingkungan sekitar Rp70 miliar.
Besarannya sekitar 3,5 persen dari total APBD Rp2 triliun ini dialokasikan kepada Dinas Kebersihan Kota, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DP2K), Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Badan Lingkungan Hidup kemudian juga termasuk di Dinas PU Bina Marga.
Selain upaya dari tingkat instansi pemerintah, peran serta masyarakat juga dituntut untuk memperlancar program kebersihan yang dicanangkan.
Akan dibuat metode baru untuk perbaikan masalah lingkungan di tengah masyarakat sehingga Palembang dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal mengatasi masalah limbah padat yang ada.
Upaya yang dilakukan Pemkot Palembang yakni memperkenalkan kepada masyarakat tentang pengolahan limbah yang benar, kemudian konsep pengolahan sampah organik menjadi pupuk juga ditingkatkan, demikian wali kota Palembang. (ANT-SUS)