Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bersama dengan Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) bersinergi untuk memperkuat pasokan pangan lokal agar tidak ketergantungan dari luar daerah.
Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Rabu (26/11), mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya, sekitar 40 persen kebutuhan Pasar Induk Jakabaring Palembang masih dipenuhi dari luar provinsi. Kondisi tersebut menjadi peluang bagi kabupaten/kota penghasil komoditas di Sumsel untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Keberhasilan memperkuat pasokan lokal akan mendorong Sumsel menjadi pusat hortikultura yang lebih kompetitif. Paskomnas memiliki pengalaman panjang dalam pemetaan pasar nasional yang dapat membantu memperbaiki rantai pasok di Sumsel.
“Paparan Paskomnas tadi sangat detail. Kita melihat peluang nyata bagi Sumsel untuk mengambil porsi yang selama ini diisi daerah lain,” katanya.
Menurutnya, Paskomnas siap bekerja sama dengan daerah penghasil untuk mengisi kekurangan tersebut sekaligus memberikan pembinaan pola tanam agar produksi lebih efisien. Pembinaan ini dinilai penting untuk memastikan pasokan sesuai kebutuhan pasar.
Selain itu, integrasi sistem hulu-hilir disebutnya krusial untuk menjaga stabilitas harga. Sebab, banyak gejolak harga terjadi karena tidak adanya sinkronisasi antara produksi dan permintaan pasar.
Oleh karena itu, penyelarasan produksi dan distribusi menjadi langkah penting untuk menjaga daya beli masyarakat.
Sementara itu, Direktur Paskomnas Hartono Wignjopranoto mengatakan koordinasi antar kabupaten penghasil sayur mayur di Sumsel segera dilakukan untuk mengisi pasokan di Pasar Induk Jakabaring. Saat ini, hanya 60 persen pasokan berasal dari Sumsel, sedangkan sisanya masih dipenuhi daerah luar provinsi.
“Potensi Sumsel sangat besar, sehingga kami berupaya pasokan dapat dipenuhi dari dalam provinsi," katanya pula.
Ia menjelaskan untuk pasokan kekurangan terdapat berbagai ragam komoditas, namun yang menjadi perhatian itu adalah cabai dan bawang, karena dua komoditas itu menjadi penyumbang inflasi.
Pola tanam kedua komoditas tersebut akan diatur agar harga tidak terlalu tinggi maupun rendah. Data pasokan dan harga yang dimiliki Paskomnas akan menjadi panduan bagi petani, sehingga produksi dapat sesuai kebutuhan pasar.
"Selain itu, kualitas pasca panen juga menjadi perhatian. Barang dengan kualitas baik dan buruk harus dipisahkan agar harga lebih adil, sehingga konsumen dan petani sama-sama mendapat manfaat," katanya lagi.
Pemprov Sumsel-Paskomnas sinergi perkuat pasokan pangan lokal
Direktur Paskomnas Hartono Wignjopranoto saat diwawancarai, di Palembang, Sumsel, Rabu (26/11/2025). ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri
