Baturaja (ANTARA) - Latihan Gabungan Bersama (Latgama) Super Garuda Shield (SGS) 2025 di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menghadirkan 160 penerjun payung dari tiga negara yaitu Indonesia, Amerika dan Jepang.
Komandan Kodiklat TNI Mayjen M Naudi Nurdika di Baturaja, Sumsel, Rabu mengatakan bahwa latihan ini bertujuan melatih kecakapan udara bagi para personel yang terlibat dan menguji kesiapan pasukan dalam operasi strategis gabungan.
Dalam rangkaian Latgama Super Garuda Shield 2025, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan beberapa negara sahabat lainnya melakukan airbone operation dan operasi udara didrop zone di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI Angkatan Darat (AD) Baturaja.
"Total sebanyak 160 personel diterjunkan menggunakan pesawat didrop zone Puslatpur TNI AD Martapura Baturaja," katanya.
Adapun dalam penerjunan itu melibatkan 56 personel TNI AD, 50 personel tentara Amerika (US Army) dan 54 personel dari militer Jepang.
Personel penerjun diangkut menggunakan lima pesawat terdiri atas dua unit milik TNI pesawat AU-C310 dan AU CN295, satu unit pesawat milik militer Prancis CN 235 AAE, satu unit pesawat angkut Amerika Serikat C-130 dan satu unit pesawat angkut militer Jepang C-130.
Selain meningkatkan profesionalitas prajurit, lanjut dia, dalam kegiatan ini juga ada diplomasi militer sehingga diharapkan tercipta kerjasama yang baik antar negara di kawasan Asia-Pasifik.
Dia menambahkan, secara umum SGS 2025 adalah kegiatan rutin tahunan yang digelar untuk meningkatkan persahabatan multilateral antar negara.
SGS 2025 yang digelar sejak 25 Agustus 2025 hingga 4 September mendatang tersebut juga menjadi simbol solidaritas multinasional dalam menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik, dan menunjukkan kesiapan TNI sebagai tuan rumah dan partner strategis Pasifik.
160 penerjun dari 3 negara hadir di Garuda Shield Baturaja
Komandan Kodiklat TNI Mayjen M Naudi Nurdika (kiri) memberikan plakat sebagai kenang-kenangan kepada perwakilan negara sahabat saat meninjau Latgama SGS 2025 di Baturaja, Kabupaten OKU, Sumsel, Rabu (27/8/2025). (ANTARA/Edo Purmana)
