Selain itu, lanjutnya, akan dilakukan normalisasi sungai, pelebaran drainase, pembenahan jembatan penyempit aliran, hingga pemasangan pompa air tambahan sebagai bagian dari strategi pengendalian banjir yang menyeluruh.
Sebelumnya dalam mengatasi permasalahan banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWSS) Sumatera VIII bersinergi dalam langkah besar untuk mengatasi persoalan banjir yang masih menjadi tantangan utama kota.
"Banjir di Palembang sebagian besar terkonsentrasi di sekitar DAS Bendung. Mulai Juli hingga Agustus akan dimulai penataan dan pelebaran aliran sungai yang selama ini mengalami penyempitan dan sedimentasi," ujar Wali Kota Palembang Ratu Dewa.
Ratu Dewa menegaskan penanganan ini akan dibagi dalam tiga tahap, dimulai dengan penyelesaian persoalan sosial, seperti rumah yang menjorok ke aliran sungai, serta utilitas seperti jaringan PDAM dan PLN.
Proyek besar ini akan didanai secara bertahap dengan total nilai investasi mencapai lebih dari Rp800 miliar, termasuk dukungan dari APBN dan pinjaman Bank Dunia.
Ia juga meminta kesadaran dan partisipasi masyarakat, terutama dalam menjaga kebersihan sungai dan mendukung proses pembebasan lahan.
"Kita ingin kota ini bebas banjir, tapi itu perlu kerja sama semua pihak. Pemerintah serius, sekarang giliran masyarakat juga ikut mendukung," ucapnya.
Pemkot Palembang alokasikan APBN Rp38 miliar untuk penataan DAS
Saat warga Palembang kebanjiran. (ANTARA/ M Imam Pramana)
