Rizki mengaku persiapannya terbatas imbas dari kehilangan ayahnya.
"Saya sempat beristirahat dari latihan setelah Olimpiade, dan pada bulan Oktober saya kehilangan ayah saya karena kecelakaan motor. Itu adalah persiapan yang sulit," ujar Rizki.
"Saya hanya berlatih untuk kompetisi ini selama dua minggu, dan saya masih bisa mendapatkan ini."
Tampil pada kelas 73 kg putra, Rizki membukukan angkatan total 340 kg, terdiri dari angkatan snatch 150 kg dan 190 kg angkatan clean and jerk. Dengan angkatan snatch 150 kg, Rizki menempati peringkat kedelapan dari seluruh lifter.
Perunggu diraih melalui angkatan clean and jerk, sedangkan medali perak ia raih berkat total angkatan. Jika Rizki berhasil mengangkat 160 kg snatch, maka ia bisa mendapatkan medali emas yang juga berdampak pada total angkatannya.
"Selamat kepada Rizki Juniansyah yang berhasil mendapatkan medali Kejuaraan Dunia meski dengan persiapan minim. Semoga ini dapat membuat Rizki bangkit dari kehilangan demi bangsa dan negara yang kita cintai," kata Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman.
"Terima kasih kepada seluruh atlet angkat besi Indonesia, pelatih, dan juga PB PABSI yang dipimpin Ketua Umum Bapak Rosan Roeslani, Sekjen Bapak Mayjen TNI Mar Purn Djoko Pramono beserta jajarannya, karena telah bekerja keras mengantar atlet meraih prestasi."
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lifter Rizki Juniansyah raih perak dan perunggu kejuaraan dunia 2024