Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta para pengelola keuangan untuk menerapkan empat sifat teladan Nabi Muhammad, yaitu shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathonah (cerdas).
“Maka, para pengelola keuangan, khususnya keuangan publik, juga perlu menerapkan prinsip yang sama. Jujur dalam artian berintegritas, amanah artinya memiliki kredibilitas, tabligh berarti akuntabel, dan fathonah yang artinya memiliki kompetensi untuk mengelola keuangan negara secara baik,” kata Sri Mulyani dalam Annual Islamic Finance Conference (AIFC) ke-8 di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, nilai integritas yang selama ini terus ditekankan di lingkungan Kementerian Keuangan merefleksikan sifat shiddiq dan amanah. Adapun sifat fathonah dan tabligh terimplementasikan dalam kepemimpinan intelektual pada institusi ini.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mendorong para peserta konferensi untuk terus berpikir kritis dan memastikan bahwa kebijakan fiskal yang dirancang tidak hanya memenuhi prinsip-prinsip Islam, tetapi juga relevan dalam konteks perekonomian modern.
“Jika kita lihat pada tiga fungsi keuangan negara dalam undang-undang kemudian dibandingkan dengan prinsip-prinsip dalam Maqashid asy-Syariah meliputi perlindungan terhadap jiwa, akal, harta, keturunan, dan keluarga, maka semua hal ini konsisten,” ujarnya.
Menkeu mengungkapkan, prinsip keadilan diterapkan pada aspek perpajakan di mana pihak yang mampu akan memberikan kontribusi lebih besar sementara pihak yang tidak mampu diberikan keringanan bahkan mendapat bantuan dalam bentuk zakat maupun perlinsos.
Belanja negara juga didesain untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang paling membutuhkan, seperti misalnya infrastruktur dasar dalam bentuk pengairan, sanitasi, dan perumahan.
AIFC merupakan forum keuangan Islam tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan, bekerja sama dengan Islamic Development Bank, Universitas Indonesia, Ikatan Ahli Ekonomi Islam, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, dan juga Bank Syariah Indonesia.
Dalam AIFC, para pembuat kebijakan, ekonom, akademisi, dan sektor swasta berpartisipasi membahas ekonomi dan keuangan Islam.
Pada pertemuan tahun ini, tema yang dibahas adalah bagaimana menggali dan memanfaatkan potensi dan inovasi dalam pengelolaan keuangan publik untuk pembangunan ekonomi sesuai dengan nilai-nilai dalam ajaran Islam yang bersifat universal dan berpegang teguh pada prinsip keadilan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkeu minta pengelola keuangan terapkan sifat Nabi Muhammad
Berita Terkait
Menkeu Sri Mulyani ingatkan pemda tidak manipulasi data inflasi
Jumat, 4 Oktober 2024 12:11 Wib
"No Limits: Reformasi dengan Hati", kiprah Sri Mulyani kawal negeri
Sabtu, 21 September 2024 12:00 Wib
Tangis Menkeu Sri Mulyani pecah saat berpamitan dengan Banggar DPR RI
Selasa, 17 September 2024 17:08 Wib
Sri Maya Sari berhasrat go internasional
Minggu, 15 September 2024 17:30 Wib
Sumsel tambah emas, Sertu Sri Maya Sari finish terdepan nomor 400 meter putri
Sabtu, 14 September 2024 18:35 Wib
Sri Maya Sari harus puas perak lari 200 meter putri
Jumat, 13 September 2024 20:03 Wib
Jokowi soroti kunjungan Sri Paus ke Indonesia jadi penerbangan terpanjangnya
Rabu, 4 September 2024 11:16 Wib
Menkeu: Kenaikan gaji PNS 2025 diumumkan presiden terpilih Prabowo
Senin, 5 Agustus 2024 14:57 Wib