IVF biasanya menjadi pilihan ketika IUI tidak berhasil atau ada kondisi kesuburan yang lebih serius, seperti saluran telur yang tersumbat atau masalah genetik.
Dengan kata lain, IUI bekerja lebih pada meningkatkan peluang kehamilan dengan metode yang kurang invasif, sedangkan IVF menawarkan solusi lebih menyeluruh dengan teknologi laboratorium untuk membantu proses pembuahan dan implantasi.
Keunggulan IVF
IVF memiliki beberapa keunggulan antara lain pengendalian penuh atas pembuahan, menggunakan teknologi canggih, hingga menjadi opsi untuk pasangan dengan masalah kesuburan kompleks.
"IVF sering digunakan ketika metode yang lebih sederhana seperti IUI tidak berhasil dan dapat membantu pasangan dengan berbagai masalah kesuburan, termasuk gangguan genetik atau masalah struktural pada rahim," jelas dr. Moh Airul Chakra Alibasya, Sp.OG, KFER selaku dokter kandungan dan ahli fertilitas endokrinologi reproduksi di Siloam Sriwijaya Palembang.
Dalam proses konsultasi awal untuk IVF melibatkan beberapa langkah antara lain, evaluasi medis, penyusunan rencana pengobatan, kemudian konseling di mana pasangan akan mendapatkan informasi lengkap tentang prosedur IVF, termasuk kemungkinan risiko dan komplikasi.
Selain itu, Grup RS Siloam menggunakan berbagai teknologi canggih untuk meningkatkan keberhasilan IVF antara lain, Intra-Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI), Preimplantation Genetic Testing (PGT), hingga pembekuan embrio.
Embrio yang tidak digunakan dalam siklus IVF dapat dibekukan untuk digunakan di masa depan, sehingga memberikan fleksibilitas tambahan bagi pasangan.
Mengenal perbedaan IVF dan IUI untuk optimalkan kehamilan
Embrio yang dihasilkan kemudian dikultur selama beberapa hari untuk memastikan kualitas dan perkembangan optimal