Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kesal karena aparat kepolisian menurunkan bendera PDIP di bahu jalan ketika kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Gunungkidul, D. I. Yogyakarta, Selasa (30/1) lalu.
Padahal, dia mengklaim bendera Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak diturunkan pada saat yang sama. Oleh sebab itu, dia merasa tidak adanya ketidakadilan oleh aparat kepolisian.
"Kami ini peserta Pemilu resmi, dijamin oleh Undang-undang. Tetapi mengapa bendera PDI Perjuangan dilarang untuk dikibarkan, sementara bendera PSI yang dipimpin oleh anak presiden diizinkan?" ujar Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan berdasarkan keterangan Ketua DPC PDIP Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, satu malam sebelum kedatangan Jokowi aparat kepolisian dengan mobil dan tank hingga Brimob dikerahkan untuk keliling Gunungkidul.
Hasto pun semakin bingung karena rakyat seakan dianggap ancaman. Menurutnya, hal seperti itu bukan pertama kali terjadi.
Berita Terkait
Hasto: PDIP buka opsi koalisi dengan Gerindra dan Golkar pada Pilkada 2024
Senin, 1 April 2024 15:40 Wib
Hasto: PDI Perjuangan siap menjadi oposisi
Kamis, 15 Februari 2024 15:52 Wib
Ini lima sikap PDI Perjuangan pasca-pemungutan suara
Rabu, 14 Februari 2024 21:26 Wib
Hasto sebut tiga instruksi Megawati untuk menangkan Ganjar-Mahfud
Senin, 11 Desember 2023 9:51 Wib
Hasto tegaskan PDIP tetap berada di kabinet Jokowi
Minggu, 5 November 2023 16:57 Wib
Hasto sebut PDIP yakin bisa menangkan kembali Pemilu 2024
Sabtu, 21 Oktober 2023 5:45 Wib
Presiden: Bangun lumbung pangan tidak semudah yang dibayangkan
Jumat, 18 Agustus 2023 18:32 Wib
Ketum PDIP Megawati: Kerusuhan 27 Juli 1996 bukan peristiwa biasa
Kamis, 27 Juli 2023 16:43 Wib